Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas nyaris tidak berubah pada Rabu (27/11) pagi, investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed bulan depan.
Melansir Reuters, harga emas spot tercatat stabil di level US$2.630,59 per ons troi pada pukul 07.15 WIB. Sebelumnya, harga emas mencapai titik terendah sejak 18 November pada perdagangan Selasa.
Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$2.630,70.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Menjadi Rp 1.504.000 Per Gram Pada Hari Ini (27/11)
Risalah pertemuan The Fed 6-7 November menunjukkan bahwa para pejabat terpecah dalam memutuskan pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Sebagian besar mendukung pendekatan penurunan bertahap terhadap kebijakan moneter yang ketat.
Kepercayaan konsumen AS melonjak ke level tertinggi dalam 16 bulan pada November, didukung oleh optimisme pasar tenaga kerja, ekspektasi inflasi yang lebih rendah, dan prospek kenaikan harga saham dalam satu tahun mendatang.
Presiden Joe Biden mengumumkan gencatan senjata yang dimediasi oleh AS dan Prancis antara Israel dan kelompok Hezbollah yang didukung Iran. Gencatan senjata ini dijadwalkan mulai berlaku pada Rabu.
Baca Juga: Vladimir Putin Diduga Merupakan Orang Terkaya Dunia dengan Total Aset US$ 200 Miliar
Emas kerap dianggap sebagai aset investasi aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Berdasarkan alat FedWatch CME Group, pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 63,2% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada Desember. Jika terealisasi, ini akan menjadi pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini.
Investor juga menantikan rilis data seperti klaim pengangguran awal, revisi pertama PDB, dan indeks PCE inti yang dijadwalkan keluar hari ini.
Untuk logam lainnya, harga perak stabil di US$30,41 per ons troi, platinum tidak berubah di US$928,25, dan palladium naik tipis 0,03% menjadi US$977,47.
Baca Juga: Impor Emas Bersih China Melalui Hong Kong Bulan Oktober Turun 43% Secara Tahunan
Sementara itu, Dewan Investasi Platinum Dunia (WPIC) memperkirakan pasar platinum global akan menghadapi defisit struktural pada 2025, yang merupakan defisit ketiga berturut-turut.
Defisit ini terjadi karena pasokan tambang yang terbatas tidak mampu mengimbangi peningkatan daur ulang dan penurunan permintaan sebesar 1%.
Selanjutnya: Tenggak Waktu Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR Tinggal Sebulan
Menarik Dibaca: 4 Promo Bank Saqu Payday 27-30 Nov 2024 Menu Rp 9.900 di Kimukatsu-Krispy Kreme
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News