Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam diperkirakan menyentuh harga tertinggi di pada akhir tahun ketika kondisi geopolitik tidak stabil dan mata uang USD diramal melemah.
Analis dari Dupoin Indonesia, Andrew Fischer mengatakan sentimen kenaikan ini disebabkan pemilihan presiden yang berlangsung di akhir tahun.
Selain itu, ekspetasi terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang semakin membuat investor beralih untuk berinvestasi emas yang merupakan instrumen safe haven.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Sentuh Level Tertinggi di Akhir Tahun, Sekarang Waktunya Beli?
"Potensi menciptakan ATH (all time high) baru di emas akan terjadi di akhir tahun dan mungkin bisa capai kisaran Rp 2 juta karena kondisinya mendukung untuk kenaikan," kata Andrew kepada KONTAN, Selasa (13/8).
Selain itu, Andrew menjelaskan kondisi geopolitik Timur Tengah juga menjadi sentimen pendukung harga emas akan naik. Hal ini karena pertikaian di Timur Tengah memicu kekhawatiran yang lebih besar karena juga melibatkan Rusia dan negara-negara yang memiliki nuklir.
Berdasarkan analisa ini, Andrew mengatakan bagi investor yang ingin berinvestasi di emas dapat memulainya dari sekarang ketika pasar masih terkoreksi.
Baca Juga: Harga Emas Spot Sentuh Level Terendah 2,5 Minggu pada Selasa (23/4) Sore
Sebagai gambaran, merujuk pada pusat data Kontan, pada Selasa (13/8) harga emas Antam berada di level Rp 1,419 juta per gram. Angka tersebut turun dari harga di awal bulan yang mampu mencapai Rp 1,431 juta per gram.
Sedangkan bagi investor yang ingin menjual emas dapat melakukannya ketika harga emas Antam sedang tinggi yang prediksinya akan berlangsung pada akhir tahun hingga awal tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News