kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.878   61,00   0,38%
  • IDX 7.147   -14,46   -0,20%
  • KOMPAS100 1.093   -1,18   -0,11%
  • LQ45 868   -4,12   -0,47%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 135   -1,16   -0,85%
  • IDXQ30 148   -1,31   -0,88%

Harga Emas Spot Sedikit Naik ke US$2.363,64 Selasa (9/7), Fokus pada Data Inflasi AS


Rabu, 10 Juli 2024 / 05:35 WIB
Harga Emas Spot Sedikit Naik ke US$2.363,64 Selasa (9/7), Fokus pada Data Inflasi AS
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Gold bars at the Austrian Gold and Silver Separating Plant 'Oegussa' in Vienna, Austria, March 18, 2016. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas naik tipis pada hari Selasa (9/7), meskipun dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.

Investor menantikan data inflasi Amerika Serikat bulan Juni yang akan dirilis minggu ini untuk lebih memahami arah suku bunga AS.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$2.363,64 per ons troi pada pukul 1835 GMT, setelah turun lebih dari 1% pada sesi sebelumnya. Sedangkan, kontrak emas berjangka AS ditutup sekitar 0,2% lebih tinggi menjadi US$2.367,90.

Dolar AS naik sekitar 0,2% terhadap mata uang lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Sementara imbal hasil obligasi US Treasury tenor 10-tahun sedikit meningkat.

Baca Juga: MARKET GLOBAL - Saham Global Turun, Imbal Hasil Obligasi AS Naik

“Ada ekspektasi bahwa The Fed lebih mungkin mulai memotong suku bunga secepatnya pada bulan September, yang berkontribusi positif pada kondisi pasar saat ini,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Data ekonomi AS baru-baru ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang melemah, memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS sedang menuju untuk mulai memotong suku bunga segera.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam kesaksian di hadapan Kongres pada hari Selasa bahwa inflasi tetap di atas target 2%, tetapi telah membaik dalam beberapa bulan terakhir dan lebih banyak data baik akan memperkuat alasan untuk pemotongan suku bunga bank sentral.

Baca Juga: Meski Turun Rp 7.000, Harga Emas Antam Diproyeksi Rp 1.500.000 di Akhir Tahun

Fokus sekarang beralih ke data indeks harga konsumen (CPI) pada hari Kamis (11/7), dengan angka terbaru menunjukkan pendinginan dari tingkat yang secara tak terduga tinggi di awal tahun ini.

Jika pasar ditunjukkan bukti inflasi AS yang masih tinggi, hal itu mungkin akan mendorong logam mulia untuk melepaskan lebih banyak dari kenaikan terbarunya, kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

Pedagang saat ini melihat sekitar 75% peluang pemotongan suku bunga pada bulan September, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Daya tarik logam mulia yang tidak memberikan hasil cenderung meningkat ketika suku bunga lebih rendah.

Di tempat lain, harga perak spot naik 0,1% menjadi US$30,80 per ons troi, platinum turun 1,3% menjadi US$983,51, dan paladium turun 2,8% menjadi US$980,50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×