kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Saham Prajogo Pangestu dan Dian Swastika (DSSA) Berpeluang Masuk Indeks MSCI


Kamis, 17 Juli 2025 / 20:44 WIB
Saham Prajogo Pangestu dan Dian Swastika (DSSA) Berpeluang Masuk Indeks MSCI
ILUSTRASI. Morgan Stanley Capital Indonesia (MSCI) dijadwalkan melakukan tinjauan indeks berikutnya pada 7 Agustus 2025, dengan implementasi perubahan efektif mulai 27 Agustus 2025. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley Capital Indonesia (MSCI) dijadwalkan melakukan tinjauan indeks berikutnya pada 7 Agustus 2025, dengan implementasi perubahan efektif mulai 27 Agustus 2025.

Dalam tinjauan kali ini, penentuan masuk atau keluarnya saham dari indeks MSCI Indonesia akan didasarkan terutama pada likuiditas saham dan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float (Free-Float Adjusted Market Cap/FFMC).

Samuel Sekuritas memperkirakan bahwa saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), berpeluang masuk ke dalam indeks MSCI. Selain itu, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) juga dinilai memiliki potensi untuk bergabung dalam indeks tersebut.

Baca Juga: Saham Prajogo Pangestu Melonjak Tajam Usai Pengumuman Baru dari MSCI

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi menerangkan  saham-saham milik Prajogo Pangestu tersebut kini memenuhi syarat untuk masuk MSCI. Pasalnya, saham-saham ini tidak lagi dikecualikan akibat konsentrasi kepemilikan saham.

"Saham-saham ini akan dievaluasi berdasarkan metodologi standar MSCI Global Investable Market Index (GIMI) pada tinjauan Agustus 2025 mendatang," kata Prasetya dalam risetnya, Kamis (17/7).

Baca Juga: MSCI Kasih Kabar Baik untuk BREN, PTRO dan CUAN, Intip Rekomendasi Sahamnya

Tapi, Prasetya menyoroti saham BREN perlu diperdagangkan di atas level Rp 9.000 per saham agar memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam indeks tersebut.

Di luar saham milik Prajogo Pangestu, Prasetya mengungkapkan saham DSSA memiliki peluang tinggi untuk masuk ke dalam MSCI Indonesia Big Cap.

Prediksi ini didukung oleh nilai FFMC yang tinggi sebesar US$ 6,6 miliar atau minimum US$ 1,5 miliar, rata-rata transaksi harian 12 bulan sebesar US$ 7,2 juta per hari, serta rasio nilai transaksi rata-rata 12 bulan yang telah melampaui ambang batas 15%.

Selanjutnya: IHSG Menguat Selama 9 Hari Beruntun, Analis Soroti Dana Asing yang Masih Bocor

Menarik Dibaca: Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 4 Manfaat Protein untuk Diet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×