Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut pada hari Jumat (10/11). Di tengah penurunan permintaan safe haven dan isyarat hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$1.951,89 per ons troi pada pukul 1117 GMT setelah mencapai level terendah sejak 18 Oktober pada hari Kamis. Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,7% menjadi US$1.956,50.
Di tempat lain, harga perak turun 0,5% menjadi US$22,52.
Baca Juga: Harga Emas Menuju Penurunan Mingguan Kedua Karena Pernyataan Powell yang Hawkish
"Selera investor terhadap emas telah terpukul oleh meredanya kekhawatiran atas ketegangan Timur Tengah yang merembet ke wilayah yang lebih luas dan komentar hawkish dari Jerome Powell. Harga telah memulai hari Jumat dengan catatan yang goyah dan mungkin akan menuju ke US$1.945 jika dolar memperpanjang kenaikan," kata analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga.
Harga emas telah kehilangan lebih dari US$50 sejak mencapai level US$2.000 minggu lalu karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Harga turun 2,1% sepanjang minggu ini.
Meredam ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga AS, para pejabat Fed, termasuk Powell, mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka masih belum yakin bahwa suku bunga cukup tinggi untuk menyelesaikan pertempuran dengan inflasi.
Menyusul komentar Powell, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik, membuat emas batangan tanpa imbal hasil menjadi kurang menarik bagi para investor.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 5.000 ke Rp 1.092.000 Per Gram, Jumat (10/11)
Indeks dolar menuju kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan terakhir, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
"Setiap perubahan kebijakan moneter dari bank sentral AS serta pernyataan-pernyataan yang dovish dapat mengangkat harga. Ketegangan geopolitik dapat menjadi katalis bullish lainnya," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis Money.
Harga platinum turun 1,3% menjadi US$848,95, menuju minggu terburuknya sejak pertengahan 2021.
Paladium turun 4,5% menjadi US$947,51 per ons troi. Kedua logam ini digunakan oleh produsen mobil untuk mengurangi emisi mesin.
Paladium memperpanjang kemerosotannya menuju minggu terburuknya lebih dari 15 bulan, dirugikan oleh kelebihan stok di tengah adopsi kendaraan listrik. Sementara produsen mobil beralih ke platina yang lebih murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News