Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas bertahan kokoh di atas level US$2.500 pada hari Selasa (10/9). Para pelaku pasar bersiap menjelang data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberi petunjuk lebih lanjut tentang seberapa dalam penurunan suku bunga yang mungkin dilakukan oleh The Fed minggu depan.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$2.513,07 per ons troi pada pukul 9:10 pagi ET (1310 GMT). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,4% menjadi US$2.542,10.
Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil US$2.501,66 Selasa (10/9) Sore, Jelang Rilis Data Inflasi AS
"Harga emas diperdagangkan dalam rentang yang sangat ketat, menunggu katalis berikutnya, yang kemungkinan besar adalah debat presiden AS malam ini, diikuti oleh data inflasi besok," kata Daniel Ghali, commodity strategistdi TD Securities.
Investor akan memantau secara cermat data Indeks Harga Konsumen (CPI) pada hari Rabu (11/9) dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada hari Kamis (12/9).
Menurut survei Reuters, CPI untuk bulan Agustus diperkirakan naik 0,2% dari bulan ke bulan, tidak berubah dari bulan sebelumnya.
"Harga emas spot tetap didukung di atas level psikologis $2.500, dan setiap penurunan di bawah angka tersebut pasca-CPI kemungkinan akan menarik minat beli dari para investor bullish, seperti yang telah terjadi sejak pertengahan Agustus," kata Han Tan, chief market analyst di Exinity Group.
Sepanjang tahun ini, emas telah naik 21%, mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$2.531,60 pada 20 Agustus.
Baca Juga: Kontrak Emas Masih Jadi Primadona Pasar di Bursa Komoditas
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang aset tanpa hasil seperti emas.
Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 73% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed pada 17-18 September dan peluang 27% untuk pemotongan 50 basis poin, menurut CME FedWatch Tool.
Di tempat lain, harga perak spot naik 0,3% menjadi US$28,43 per ons troi.
Platinum naik 0,9% menjadi US$946,75 dan paladium naik 1,2% menjadi US$957,58.
Baca Juga: Mengikuti Harga Emas, Harga Perak Belum Mampu Tembus Level US$ 29
Dewan Investasi Platinum Dunia mengatakan bahwa defisit platinum global pada tahun 2024 akan dua kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya karena masuknya dana yang diperdagangkan di bursa dan pembelian batang besar di China.
"Kami tetap yakin bahwa harga platinum memiliki potensi kenaikan yang signifikan," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News