Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontrak berjangka emas masih menjadi primadona pasar komoditas berjangka.
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) melaporkan, selama Agustus 2024 kontrak GOLDGR mencatatkan transaksi sebanyak 41.372 lot atau setara dengan 29% total transaksi multilateral. Kemudian GOLDUDMic mencapai 25.520 lot atau sebesar 18% total transaksi multilateral.
Tidak jauh berbeda, pada Juli 2024 komoditas emas juga mendominasi transaksi multilateral di ICDX. Kontrak GOLDGR dengan transaksi 44.424 lot setara dengan 35% total transaksi multilateral, serta GOLDUDMic dengan transaksi sebanyak 20.266 lot setara dengan 16% total transaksi multilateral.
Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi mengatakan, banyaknya transaksi ini mencerminkan pasar masih percaya terhadap ketangguhan komoditas logam mulia ini.
Bukan hanya terhadap emas itu, tapi kepercayaan pasar terhadap ICDX itu sendiri. Adapun saat ini di ICDX telah memperdagangkan berbagai kontrak yang berbasis komoditas emas, baik itu di transaksi multilateral maupun di sistem perdagangan alternatif.
"Dengan jenis kontrak yang beragam ini, pelaku pasar dapat memanfaatkan baik untuk investasi maupun lindung nilai sesuai dengan kebutuhan," kata Fajar dalam keterangan resmi, Selasa (10/11).
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Selasa 10 September 2024 Naik Tipis
Melihat banyaknya transaksi ini, Fajar bilang, ICDX akan terus melakukan berbagai upaya strategis untuk peningkatan transaksi multilateral. Sebab dalam perdagangan berjangka komoditi, khitahnya adalah transaksi multilateral.
Selain itu, lanjut Fajar, ICDX juga berkomiten melakukan berbagai inovasi menyangkut layanan maupun kontrak-kontrak baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Harapan kami, dengan berbagai upaya tersebut, dapat menjadi stimulus untuk peningkatan transaksi," ungkap Fajar.
Untuk diketahui, total transaksi multilateral di ICDX selama bulan agustus 2024 mencapai 143.182 lot, naik dari 126.586 lot pada bulan Juli 2024.
Sedangkan dari sisi notional value, transaksi multilateral di bulan Agustus tercatat sebesar Rp 12,5 triliun, terkoreksi tipis dari notional value pada bulan Juli 2024 sebesar Rp 12,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News