Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia melonjak mendekati level US$4.000 per ounce pada perdagangan Jumat (7/11/2025), setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
Laporan Challenger, Gray & Christmas menunjukkan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) di AS melonjak tiga kali lipat pada Oktober, mencatatkan kenaikan terbesar dalam lebih dari dua dekade. Sejumlah perusahaan menyebut melemahnya permintaan konsumen sebagai alasan utama pemangkasan tenaga kerja.
Data ini meredam optimisme yang sempat muncul dari pemulihan lapangan kerja versi ADP, dan menambah ketidakpastian terhadap kondisi pasar tenaga kerja AS di tengah terbatasnya rilis data resmi pemerintah.
Mengutip tradingeconomics, pasar kini meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025, dengan probabilitas sekitar 69% untuk penurunan 25 basis poin, naik dari 60% sehari sebelumnya.
Baca Juga: Harga Emas Menguat, Terdorong Data Tenaga Kerja AS yang Melampaui Ekspektasi
Selain itu, pelemahan dolar AS turut menopang harga emas karena membuat logam mulia ini lebih murah bagi pembeli luar negeri. Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi akibat penutupan sebagian pemerintahan AS masih memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Kendati demikian, untuk sepekan ini, kinerja bullion diperkirakan akan berakhir datar.
Saham Tambang Emas Domestik Bergerak Variatif, UNTR Menguat
Sejalan dengan pergerakan emas global, saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) turut mengalami fluktuasi pada perdagangan Jumat (7/11/2025). Hingga pukul 16.00 WIB, sebagian besar saham sektor ini terpantau melemah, dengan satu saham menghijau dan satu saham stagnan.
Kenaikan harga hanya terjadi pada saham PT United Tractors Tbk (UNTR), sementara penurunan terdalam dialami PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat penurunan terdangkal di antara kelompok saham tambang emas.
Baca Juga: Emas Dunia Tembus US$4.000 per Ounce, Kinerja Saham Tambang Bervariasi Kamis (6/11)
Berikut rangkuman pergerakan saham tambang emas utama pada perdagangan Jumat sore (7/11):
-
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM): turun 1,02% ke harga Rp 2.900 per saham. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 2.940 sebelum kembali melemah.
-
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): turun 0,41% ke Rp 2.420 per saham. MDKA sempat menguat ke Rp 2.450 sebelum terkoreksi.
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): melemah 0,52% ke Rp 955 per saham.
-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): turun 1,75% ke Rp 560 per saham.
-
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): turun paling dalam 2,13% ke Rp 1.150 per saham.
-
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): stagnan di Rp 7.025 per saham setelah sempat menyentuh Rp 7.100.
-
PT United Tractors Tbk (UNTR): naik 0,46% ke Rp 27.500 per saham, dengan level tertinggi harian di Rp 27.575.
Selanjutnya: Bank Mega Raih Sertifikasi ISO untuk Keamanan Informasi dan Data Pribadi
Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













