Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada Rabu (21/5/2025) dan menyentuh level tertinggi dalam satu minggu.
Kenaikan ini didorong oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.
Harga emas spot tercatat naik 0,7% menjadi US$ 3.312,77 per ons pada pukul 13.55 waktu setempat, sementara emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi di level US$ 3.313,50.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Level Terendah Dua Pekan Kamis (27/2), Dolar AS Menguat
Pelemahan dolar AS sebesar 0,6% terhadap sejumlah mata uang utama menjadikan emas lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar.
Sementara itu, indeks saham utama di Wall Street melemah dan imbal hasil obligasi pemerintah meningkat.
Investor mencermati secara ketat perdebatan terkait RUU pemotongan pajak yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, yang memicu kekhawatiran atas potensi peningkatan utang nasional.
"Kami agak terhenti di kisaran tengah antara harga tertinggi dan terendah baru-baru ini, menunggu sinyal lebih banyak kesepakatan perdagangan dan tarif," ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Baca Juga: Harga Emas Mendekati Level Terendah Lebih dari Satu Minggu Jelang Selasa (13/5) Siang
Menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, prospek ekonomi AS tetap lemah meskipun ketegangan perang dagang AS-China telah sedikit mereda.
Di sisi lain, CNN melaporkan pada Selasa bahwa, mengutip sejumlah sumber, intelijen baru menunjukkan Israel sedang mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Laporan ini muncul di saat pemerintahan Trump tengah menjajaki perundingan dengan Iran terkait program pengayaan uraniumnya.
Emas dikenal sebagai aset lindung nilai yang aman di tengah gejolak ekonomi dan ketegangan geopolitik. Pada bulan lalu, harga emas batangan sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$ 3.500,05 per ons.
Baca Juga: Harga Emas di Level Tertinggi 2 Pekan Karena Pembelian China, Harapan Penurunan Bunga
"Kami memperkirakan penurunan harga emas baru-baru ini akan merangsang permintaan untuk investasi, karena ketidakpastian ekonomi makro dan geopolitik masih ada," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Harga logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Perak naik 0,8% menjadi US$ 33,32 per ons. Platinum menguat 1,4% menjadi US$ 1.068,16 per ons setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Mei 2024.
Paladium turut naik 0,8% menjadi US$ 1.021,40 per ons, tertinggi dalam lebih dari enam bulan.
Baca Juga: Rekor Baru! Emas Sentuh Level US$3.000 di Tengah Lonjakan Permintaan Safe-Haven
Analis pasar dari City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menjelaskan bahwa China mengimpor platinum dalam jumlah tertinggi dalam setahun pada bulan lalu di tengah menipisnya persediaan, yang mengindikasikan potensi kekurangan pasokan.
Sementara itu, harga paladium melonjak karena kekhawatiran terkait meredanya permintaan.
Selanjutnya: Dompet Ketinggalan? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA-BRI-Mandiri
Menarik Dibaca: Vivo Y17 Harga Mei 2025 Masih Layak Dibeli? Lihat Dulu Spesifikasi Lengkapnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News