Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas global kembali mencetak penguatan setelah ketegangan geopolitik memanas, menyusul kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Berdasarkan Trading Economics, emas naik 1,04% ke US$ 3.118 per ons troi pada Kamis (10/4) pukul 12.52 WIB.
Analis Dupon Indonesia Andy Nugraha mengatakan, kenaikan harga emas setelah investor merespons berita bahwa Gedung Putih tidak akan memberikan penundaan tarif seperti yang sempat dilaporkan beberapa media.
Ketegangan antara AS dan China menjadi pemicu utama lonjakan harga emas pekan ini. Trump resmi memberlakukan tarif tambahan dan China langsung memberikan balasan dengan mengenakan tarif sebesar 84% untuk barang-barang asal AS, efektif mulai 10 April.
"Langkah ini memperkeruh suasana dan meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap dampak ekonomi global," tulisnya dalam riset, Kamis (10/4).
Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 10 April 2025, Melesat Rp 34.000
Pernyataan dari Sekretaris Keuangan AS, Scot Bessent, yang memperingatkan China agar tidak menurunkan nilai tukar yuan sebagai bentuk perlawanan, menambah panas suasana. Ia menegaskan bahwa China akan menjadi pihak yang paling terdampak jika ketegangan terus berlanjut.
Di sisi lain, kebijakan moneter AS juga turut mendukung penguatan emas. Data dari CME FedWatch menunjukkan bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Mei meningkat tajam dari 10,6% menjadi 53,5% hanya dalam sepekan.
Bahkan untuk bulan Juni, peluang pemangkasan mencapai 100%, dengan mayoritas pasar memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin. Ekspektasi ini cenderung melemahkan dolar AS, yang secara historis memberi dorongan terhadap harga emas.
Meskipun demikian, pasar tetap menunggu rilis data inflasi AS, khususnya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan diumumkan pada hari Kamis. Menurutnya, jika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan, maka dolar bisa kembali menguat dan membatasi pergerakan harga emas dalam jangka pendek.
Namun secara keseluruhan, Andy menilai bahwa outlook emas masih cenderung positif. "Selama tensi dagang tetap tinggi dan ketidakpastian global belum mereda, emas tetap menjadi pilihan utama pelaku pasar," tuturnya.
Secara teknikal, kombinasi pola candlestick harian dan posisi Moving Average yang mendukung, memperkuat potensi tren bullish yang sedang berlangsung. Dus, selama tidak terjadi tekanan besar dari sisi fundamental, harga emas di hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan hingga menyentuh target US$ 3.135 per ons troi. Namun, jika terjadi pembalikan arah, maka harga emas bisa terkoreksi hingga level support terdekat di US$ 3.070 per ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Kamis (10/4) Melesat Naik Rp 34.000 Per Gram
Selanjutnya: 6 Desain Kamar Tidur Anak Perempuan Minimalis yang Penuh Imajinasi dan Kreativitas
Menarik Dibaca: 6 Desain Kamar Tidur Anak Perempuan Minimalis yang Penuh Imajinasi dan Kreativitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News