kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga emas menguji level psikologis


Senin, 22 Juli 2013 / 06:36 WIB
Harga emas menguji level psikologis
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas Antam dan UBS hari ini di Pegadaian, Senin, 21 Februari 2022.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harga emas melanjutkan reli. Ini terjadi setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), Ben S Bernanke, memberikan sinyal stimulus moneter Amerika Serikat terus berlanjut.

Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2013, pada penutupan Jumat (19/7) di bursa Comex New York Mercantile Exchange (NYMEX), menguat 0,70% ke US$ 1.294 per ons troi dibandingkan sehari sebelumnya. Posisi ini hampir menyentuh level psikologisnya di US$ 1.300 per ons troi.

Pernyataan Bernanke tersebut membawa spekulasi bahwa dollar AS akan melemah dan kembali meningkatkan pamor pasar komoditas. Meski demikian, analis SoeGee Futures, Nizar Hilmy belum yakin, harga emas kembali menguat. "Penguatan emas masih terlihat tersendat-sendat dan terbatas. Jika mampu menembus level psikologis (yaitu di US$ 1.300), maka ada peluang bagi emas untuk melanjutkan kenaikan," papar dia, akhir pekan lalu.

Menurut Nizar, perubahan perilaku investasi pasar menyebabkan pamor emas berkurang. "Investor belum kembali meminang emas. Mereka lebih tertarik bermain di pasar saham dan obligasi yang mendatangkan return lebih cepat dan besar," jelas dia.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures berpendapat, popularitas emas kembali terancam seiring dengan kenaikan pajak impor di India. Padahal, India dan Cina merupakan negara konsumen emas terbesar di dunia. "Otomatis pedagang di India akan mengurangi impor emasnya," kata Suluh.

Untuk itu, para analis ini masih yakin, harga emas masih akan terkoreksi. Sebab, menurut Suluh, belum ada sentimen positif yang mampu mendongrak harga emas naik lebih besar.

Secara teknikal, Nizar pun melihat, harga emas masih melemah. Dia memaparkan, harga emas belum menembus indikator moving average (MA) 25. Jika harga telah menembus MA 25, maka harga emas memasuki fase bullish jangka pendek.

Namun, indikator lain menunjukkan tren bearish. Seperti, relative strength index (RSI) di bawah level 50. Moving average convergence divergence (MACD) di area negatif. "Kalau sudah bisa menembus US$ 1.312 - 1.320 per ons troi, emas berpotensi menguat," imbuh dia.

Nizar memperkirakan, harga emas akan di US$ 1.250-US$ 1.312 di pekan ini. Sementara, Suluh memproyeksikan, harga emas di US$ 1.280-US$ 1.312 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×