Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat penurunan rugi selama sembilan bulan 2025 berjalan.
Melansir laporannya di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/10/2025), GOTO mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 775,55 miliar. Angka ini turun 82,01% secara tahunan (YoY) dari rugi setahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,31 triliun.
EBITDA mencapai Rp 369 miliar, dengan EBITDA grup yang disesuaikan tumbuh 239% YoY menjadi Rp 516 miliar.
Seiring dengan itu, pendapatan bersih GOTO naik 14% YoY dari Rp 11,66 triliun menjadi Rp 13,29 triliun. Hal ini berkat naiknya pendapatan dari pos jasa pengiriman sebesar Rp 4,24 triliun, imbalan jasa Rp 4,14 triliun, pinjaman Rp 2,67 triliun, dan imbalan jasa e-commerce menjadi Rp 627,81 miliar.
Baca Juga: Didorong Sentimen Rilis Kinerja, Saham GOTO Menguat di Tengah Koreksi IHSG
Di periode yang sama, jumlah biaya dan beban GOTO berkurang dari Rp 13,71 triliun menjadi Rp 13,51 triliun.
Dus, rugi usaha yang dikantongi GOTO sebesar Rp 222,36 miliar, mengempis dari rugi usaha setahun sebelumnya Rp 2,05 triliun.
Adapun, arus kas bebas yang disesuaikan mencapai Rp 247 miliar per kuartal III-2025.
Direktur Utama Grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Walujo mengatakan, GOTO mencatatkan pencapaian baru dengan meraih laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp 62 miliar.
“Fokus kami tetap jelas yaitu untuk memberikan solusi yang konsisten, menyenangkan dan hemat biaya bagi konsumen sembari memaksimalkan penghasilan mitra pengemudi dan mitra pedagang,” kata Patrick dalam rilis resmi, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham GOTO, MEDC, AMMN untuk Perdagangan Selasa (28/10)
Direktur Keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Simon Ho menambahkan, kinerja kuartal ketiga ini mencerminkan kemajuan berkelanjutan dalam efisiensi dan disiplin keuangan yang dijalankan GOTO di seluruh lini bisnis.
“Berkat eksekusi yang disiplin dan investasi yang terarah, kami mampu berkembang, melayani lebih banyak pengguna dan melakukannya dengan lebih efisien,” imbuhnya.\
Ke depan, GOTO berharap pencapaian ini dapat berkelanjutan. Perseroan menaikkan panduan EBITDA Grup yang disesuaikan setahun penuh 2025 dari Rp 1,4 triliun-Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,8 triliun-Rp 1,9 triliun.
“Prospek ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal perseroan, yang semuanya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko termasuk peningkatan persaingan pasar, inflasi biaya, kondisi makroekonomi, dan variabel lainnya,” pungkas Patrick.
Selanjutnya: Kontroversi Gaji Rp16.000 Triliun Elon Musk, Serikat Pekerja dan Pejabat AS Menentang
Menarik Dibaca: Bagaimana Cara Menyembuhkan Trauma Masa Lalu? Intip Caranya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













