Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menguat ke level tertinggi dalam satu minggu pada perdagangan hari ini. Hal ini didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang turun. Di sisi lain, kekhawatiran atas kenaikan inflasi lebih lanjut turut meningkatkan daya tarik bullion.
Selasa (23/2) pukul 14.30 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.810,71 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Februari di US$ 1.815,63 per ons troi di awal perdagangan hari ini.
Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 juga menguat 0,1% menjadi US$ 1.810,20 per ons troi.
"Saat ini, salah satu dari sedikit aset yang lebih disukai daripada emas adalah dolar AS. Ketiga dolar melemah maka mendukung harga emas," kata analis IG Market Kyle Rodda.
The greenback mencapai titik terendah dalam lebih dari sebulan. Ini membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Penguatan harga emas karena pelemahan dollar AS dinilai hanya sementara
Investor kini menanti pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Kongres pada Rabu (24/2).
Sementara itu, yield US Treasury turun dari level tertinggi dalam 1 tahun yang dicapainya pada Senin (22/2).
"Tren emas tampaknya turun, dan tidak ada indikasi bahwa itu berbalik untuk saat ini. Sampai kita mendapatkan yang nyata lonjakan ekspektasi inflasi atau The Fed yang berbicara tentang mengendalikan kurva imbal hasil," tambah Rodda.
Emas, yang sering dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, naik 1,5% pada sesi sebelumnya, karena kekhawatiran kenaikan inflasi menyeret saham global.
Selanjutnya: Reli berlanjut, harga tembaga cetak rekor tertinggi dalam 9,5 tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News