Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Kamis (17/7), tertekan oleh penguatan dolar AS dan rilis data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan.
Pasar juga masih berhati-hati menanti kejelasan arah kebijakan tarif dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,3% ke level US$3.337,43 per ons troi pada pukul 13:55 waktu setempat (17:55 GMT), setelah sempat menyentuh level terendah sesi di US$3.309,59 per ons troi.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 1,59 Persen, Hari Ini Melonjak (17/7)
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,4% ke posisi US$3.345,30.
"Setelah data ekonomi AS dirilis, dolar menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah AS ikut naik. Kombinasi ini memberikan tekanan pada pasar emas," ujar Bob Haberkorn, analis senior di RJO Futures.
Indeks dolar AS naik 0,3%, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS turun pekan lalu, mengindikasikan pertumbuhan lapangan kerja yang tetap stabil pada Juli.
Sementara itu, data penjualan ritel naik 0,6% bulan lalu, melampaui ekspektasi, meskipun sebagian kenaikan diyakini berasal dari efek inflasi harga akibat tarif impor.
Baca Juga: Cuan 24,15% Setahun, Catat Harga Emas Antam Hari Ini (17 Juli 2025)
Gubernur The Fed Adriana Kugler menyatakan bahwa bank sentral belum akan menurunkan suku bunga "dalam waktu dekat", karena dampak kebijakan tarif mulai terlihat dalam tekanan harga.
Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian dan inflasi.
Namun, kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas karena emas tidak menghasilkan imbal hasil bunga.
Di sisi perdagangan global, Jepang berupaya keras untuk menghindari tarif impor AS sebesar 25%.
Negosiator perdagangan utama Jepang menggelar pembicaraan dengan Menteri Perdagangan AS, dengan tenggat kesepakatan yang semakin dekat pada 1 Agustus.
"Jika Trump benar-benar menjalankan ancaman tarif dan ketegangan perdagangan meningkat, bukan hal yang mustahil harga emas akan kembali menantang bahkan menembus rekor tertingginya," kata Fawad Razaqzada, analis pasar dari City Index dan FOREX.com.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis di tengah Serangkaian Pengumuman Tarif oleh Trump
Sementara itu, ekspor emas dari Swiss melonjak 44% secara bulanan pada Juni, menurut data bea cukai Swiss. Lonjakan ini terjadi seiring pengembalian emas ke brankas Inggris dari AS melalui kilang-kilang di Swiss.
Di logam mulia lainnya, harga paladium naik tajam 3,8% menjadi US$1.277,78 per ons — tertinggi sejak September 2023.
Haberkorn menjelaskan bahwa kekhawatiran akan eskalasi perang di Rusia, salah satu eksportir utama paladium dunia, mendorong kekhawatiran pasokan dan memicu lonjakan harga.
Sementara itu, harga perak naik 0,3% menjadi US$38,07 per ons troi dan platinum menguat 3,1% ke level US$1.460,13 per ons troi.
Selanjutnya: Klik Sscasn.bkn.go.id, Kejaksaan Buka Rekrutmen PPPK Nakes 2025, Cek Gaji P3K Terbaru
Menarik Dibaca: Samsung A16 Harga Juli 2025 Usung Prosesor Andal, Ini Dia Keistimewaannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News