kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Harga Emas Dunia Turun, Investor Ambil Untung?


Jumat, 02 Mei 2025 / 14:35 WIB
Harga Emas Dunia Turun, Investor Ambil Untung?
ILUSTRASI. Setelah lonjakan harga yang signifikan dan terjadi terus-menerus sejak awal tahun, harga emas dunia cenderung melemah dalam sepekan terakhir.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Setelah lonjakan harga yang signifikan dan terjadi terus-menerus sejak awal tahun, harga emas dunia cenderung melemah dalam sepekan terakhir. Itu terjadi seiring aksi ambil untung investor yang memanfaatkan peningkatan harga emas dan ketegangan global yang mereda.  

Menurut Trading Economics, Jumat (2/5) pukul 13.53 WIB, harga emas spot dunia berada di level US$ 3.249 per ons troi. Dalam sepekan, harganya sudah turun 1,6%. Untuk diketahui, emas spot sempat berada di level tertinggi US$ 3.494 per ons troi pada Selasa (22/4).

Namun sejak itu, harga emas cenderung menurun. Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai, saat ini pasar memang sedang dalam masa penyesuaian alias profit taking

“Investor yang membeli emas karena mengantisipasi harga lebih tinggi akibat kebijakan tarif mungkin mulai melakukan aksi jual saat ini. Hal itu dilakukan untuk mengamankan keuntungan mereka,” ujar Sutopo kepada Kontan, Rabu (30/4). 

Baca Juga: Harga Emas Rebound, Investor Cermati Data Pekerjaan AS

Secara fundamental, Sutopo menilai, harga emas dunia masih bergantung pada situasi ekonomi dan geopolitik global yang selama ini memang menjadi katalis utamanya. Katanya, pasar memang sering bereaksi tajam terhadap berita tertentu. 

Tak jauh berbeda, pengamat komoditas Ibrahim Asssuaibi bilang, penurunan harga emas dunia saat ini gara-gara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai cenderung melunak terhadap rival dagangnya, China. 

Terbaru, Pemerintah AS memulai perundingan dengan China. Itu menjadi angin segar, mengingat sebelumnya China kekeuh tidak akan menjadi pihak pertama yang memulai negosiasi, alih-alih melancarkan serangan balasan dengan ikut menaikkan tarif untuk produk AS. 

Dengan dimulainya negosiasi antar dua negara adidaya utama ini, tensi perang dagang dirasa mereda sesaat. Alhasil, investor mulai berani meninggalkan aset safe haven seperti emas. 

Di samping itu, Ibrahim juga menyoroti ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Dalam tiga hari terakhir, militer Rusia dan Ukraina tengah melakukan konsolidasi. “Nanti kita lihat di hari Minggu, apakah terjadi perang kembali atau tidak. Ini akan memantik pemanasan kembali situasi tensi geopolitik,” kata Ibrahim, Jumat (2/5). 

Dus sentimen terakhir, kata Ibrahim, dari negosiasi Mesir dan Israel untuk menempuh perdamaian di jalur Gaza. Namun, ini masih bersifat sementara, sehingga ke depannya harga emas belum tentu terkoreksi lagi karena tensi perang yang mereda. 

Dalam waktu dekat, Ibrahim memproyeksi level support nilai emas akan berada di rentang US$ 3.100. Setelah mencapai level itu, ia bilang emas dunia akan kembali mengalami kenaikan. 

Baca Juga: Harga Emas Stabil di US$ 3.239, Bersiap untuk Pekan Terburuk dalam Lebih dari 2 Bulan

Selanjutnya: Sumur Ilegal Berpotensi Tambah Produksi Minyak RI Hingga 20.000 Barel per Hari

Menarik Dibaca: 16 Cemilan Diet Malam Hari yang Sehat dan Cocok untuk Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×