kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Emas Berpeluang Terkoreksi, Cermati Pemicunya


Selasa, 06 Agustus 2024 / 10:29 WIB
Harga Emas Berpeluang Terkoreksi, Cermati Pemicunya
ILUSTRASI. Emas batangan Logam Mulia produksi PT Antam Tbk.? Harga Emas Dinilai Berpeluang Terkoreksi, Cermati Pemicunya.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diprediksi mengalami penurunan pada perdagangan, Selasa (6/8). Hal ini seiring dengan harga emas yang telah mencapai puncaknya, sehingga kemungkinan besar akan mengalami koreksi.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas internasional naik tipis 0,18% ke level US$ 2.409 per ons troi pada perdagangan Selasa (6/8) pukul 10.12 WIB. Sedangkan dalam sepekan, harga emas terkoreksi 1,36%. 

Analis dari Dupoin Indonesia, Andrew Fischer mengungkapkan bahwa harga emas telah mencapai puncaknya beberapa waktu lalu, sehingga wajar jika akan terjadi koreksi harga. Koreksi ini terjadi sebagai respon alami pasar setelah periode kenaikan yang signifikan. 

Baca Juga: Harga Emas Spot Bergerak Naik Selasa (6/8) Pagi, Optimisme Pemangkasan Suku Bunga AS

“Dengan harga yang sudah berada di level tertinggi, potensi kenaikan lebih lanjut menjadi terbatas dan memicu aksi jual oleh para investor yang ingin mengamankan keuntungan mereka,” kata Fischer dalam risetnya, Selasa (6/8). 

Dari sisi teknikal, Fischer menggunakan analisis trendline dan candlestick untuk memperkuat prediksinya. Analisis trendline menunjukkan bahwa harga emas cenderung mengikuti garis tren menurun setelah mencapai puncaknya. 

Selain itu, pola candlestick terbaru juga mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat di pasar emas. Kombinasi dari kedua metode ini memberikan gambaran yang lebih jelas bahwa harga emas kemungkinan besar akan terus menurun dalam waktu dekat.

Baca Juga: Harga Emas Spot Turun Lebih dari 1% Akibat Jual Beli di Pasar Keuangan Global

Tak hanya analisis teknikal, Fischer juga mengamati kondisi pasar global yang turut berkontribusi pada penurunan harga emas. Pada Senin (5/8), harga emas anjlok lebih dari 1%, terjebak dalam arus aksi jual pasar global yang lebih luas yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran ekonomi. 

“Ini menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan di pasar emas, meskipun emas biasanya dianggap sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi,” imbuhnya. 

Menurut dia, kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat (AS) menyusul data ekonomi yang lemah minggu lalu telah menyebar ke seluruh pasar global, termasuk emas. Aksi jual tidak hanya terjadi pada emas, tetapi juga pada komoditas lain seperti perak, platinum, dan paladium. 

Fischer menyebutkan bahwa harga perak spot turun 4,9% menjadi US$ 27,15 per ons, sementara platinum turun 4,4% menjadi US$ 916,05 per ons, dan paladium turun 3,4% menjadi US$ 859,25 per ons. 

Penurunan harga pada logam-logam tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas permintaan industri yang melemah.

Meskipun prediksi jangka pendek menunjukkan penurunan, Fischer juga menekankan bahwa emas masih memiliki potensi untuk menguat di masa depan. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Rp 8.000, Simak Proyeksi Hingga Akhir Tahun

Dia mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi dan politik yang terus berlanjut, serta ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve, dapat menjadi faktor pendorong bagi harga emas. 

Seperti yang diketahui, saat ini pasar memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin dalam pertemuan bulan September mendatang. Ia menuturkan, apabila hal ini terjadi, maka emas dengan imbal hasil nol dapat kembali menarik minat investor sebagai aset safe haven.

Secara keseluruhan, pandangan Fischer menunjukkan bahwa harga emas kemungkinan akan mengalami penurunan yang berkelanjutan dalam jangka pendek. Namun, potensi penguatan di masa depan tetap ada mengingat ketidakpastian ekonomi dan ekspektasi kebijakan moneter yang mendukung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×