kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Harga Emas Berpotensi Terus Turun Jika Data Inflasi AS Dorong Kenaikan Suku Bunga


Selasa, 14 November 2023 / 18:51 WIB
Harga Emas Berpotensi Terus Turun Jika Data Inflasi AS Dorong Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Siphiwe Sibeko


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

Apalagi dalam jangka waktu yang lebih panjang, investor domestik dapat mengandalkan emas Antam. Sebab, preferensi beli emas Antam dinilai lebih kuat daripada emas spot.

Wahyu menyebutkan, emas Antam jelas cenderung lebih baik dari emas global karena sifatnya bagikan dua mata pisau. Jika dolar melemah, maka emas Antam bisa naik seiring kenaikan harga emas global.

Sementara jika USD menguat dan emas global melemah, emas Antam tetap bisa naik karena rupiah melemah sehingga emas Antam menjadi hedge IDR terhadap USD.

“Harga emas Antam juga cenderung selalu naik tiap tahun, bahkan biasa mencapai rekor baru setiap tahun,” ungkap Wahyu.

Wahyu melihat kemungkinan harga emas spot berpeluang kembali turun menuju level kisaran US$ 1.900 per troi ons – US$ 1.800 per troi ons di akhir tahun 2023, selama gagal menembus level atas US$ 2.000 per troi ons.

Sementara itu, menurut Sutopo, harga emas saat ini masih relatif tinggi namun sebaiknya investor tetap menunggu laporan inflasi AS untuk melihat kemungkinan bagi prospek emas.

Koreksi lebih lanjut diharapkan turun ke kisaran US$ 1.900 per troi ons sehingga momentum tepat untuk membeli kembali. Sedangkan emas fisik seperti Antam diperkirakan turun ke kisaran Rp 1.050.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×