Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi
“Sentimen tersebut masih akan terus mendukung harga emas untuk jangka yang sangat panjang. Ditambah, naiknya imbal hasil obligasi AS juga menunjukkan resiliensi dan harga emas yang bullish,” ujarnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa harga emas Antam yang kian naik juga didorong oleh depresiasi rupiah yang melemah tajam lebih dari 2% terhadap dolar AS setelah dibuka kembali hari ini Selasa (16/4) setelah libur lebaran.
Untuk itu, ia memprediksi tren kenaikan harga emas akan berlangsung dalam waktu jangka panjang. Lukman menyebut, sentimen utamanya yaitu, permintaan emas fisik dari ritel.
Lukman memproyeksi, harga emas masih memiliki upside sekitar 20% hingga akhir tahun. Sehingga membawa harga emas dunia menuju kisaran US$ 2.700 per ons troi atau di kisaran Rp 1.600.000 per gram, dengan asumsi kurs rupiah sekarang.
Kemudian, Lukman memperkirakan, harga emas dunia juga akan mencapai US$ 2.400 per ons troi pada kuartal II-2024.
Sementara itu, harga emas Antam kemungkinan akan menguat di kisaran Rp 1.350.000 per gram untuk kuartal II-2024. Kemudian akan berkisar Rp 1.300.000 hingga Rp 1.370.000 per gram pada akhir tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News