Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Rabu (17/4).
Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.321.000. Harga emas Antam itu tak berubah dari harga yang dicetak pada Selasa (16/4). Meski begitu, harga ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa.
Harga emas Antam naik mengekor kenaikan harga emas dunia. Berdasarkan data Trading Economics, harga emas spot menyentuh level tertinggi di US$ 2.426 per ons troi pada Jumat (12/4) pukul 21.45 WIB.
Sedangkan pada hari ini, Rabu (17/4) pukul 14.30 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.378,97 per ons troi, naik 0,11% dari penutupan perdagangan kemarin.
Baca Juga: Harga Emas Spot Rawan Profit Taking
Research and Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Rivanda Alwan mengatakan, kenaikan harga emas Antam disebabkan oleh harga emas dunia yang turut naik hingga mencapai level US$ 2.378 per ons troi pada hari ini, Rabu (17/4).
Rivanda menilai, hal tersebut didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Iran dan Israel, utamanya setelah Iran melancarkan serangan balasan. Dengan kondisi ini, ditakutkan akan menjadi konflik berkelanjutan dan ditakutkan melebar menjadi konflik regional.
“Apabila hal ini terjadi, maka pasar akan memasuki mode risk off, di mana pelaku pasar cenderung memilih untuk melindungi aset mereka sehingga permintaan akan safe-haven asset, seperti emas dan logam mulia yang diperkirakan akan meningkat,” kata Rivanda kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4).
Sentimen selanjutnya, Rivanda mengatakan datang dari rilis angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih memanas dan belum mencapai target sebesar 2%, serta komentar dari beberapa pejabat The Fed yang hawkish terhadap tingkat suku bunga.
“Hal itu membuat ekspektasi pasar bergeser pada kemungkinan penurunan tingkat suku bunga pada bulan September bukan Juni 2024, dan pemotongan suku bunga lebih dari satu kali di tahun ini berkurang,” kata dia.
Selain itu, dia mengatakan sentimen selanjutnya yaitu, kinerja Dolar AS yang menguat sehingga membuat Indeks imbal hasil treasury AS untuk produk 10 tahun meningkat dalam dua hari berturut-turut, membuat investor cenderung memilih asset treasury AS daripada emas. Hal ini juga kemungkinan menahan laju harga emas.
Kemudian penyebab harga emas naik lainnya, Rivanda bilang karena perekonomian Tiongkok bergerak positif dengan berekspansi 5,3% sepanjang tahun pada triwulan I 2024. Penjualan Ritel Maret Tiongkok secara year on year (YoY), juga naik 3,1%. Sementara produksi Industri negara tersebut mencapai 4,5% YoY.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Stabil, Kendati Dollar AS Mahal
“Sementara itu, investasi aset tetap meningkat 4,5% tahun berjalan YoY di bulan Maret. Dengan ekonomi China yang positif, mengingat China adalah salah satu konsumen terbesar emas, hal ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan emas,” imbuhnya.
Di sisi lain, analis pasar mata uang Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga emas Antam pada hari ini, dipicu oleh harga emas internasional yang kembali naik dan rupiah yang kembali melemah akibat penguatan dolar AS lantaran didukung oleh permintaan bank sentral serta ketidakpastian geopolitik dan perang yang baru saja terjadi antara Iran - Israel.
Dengan begitu, Lukman menilai bahwa tren harga emas internasional masih akan terus naik didukung oleh permintaan bank sentral dan investor.
“Sentimen tersebut masih akan terus mendukung harga emas untuk jangka yang sangat panjang. Ditambah, naiknya imbal hasil obligasi AS juga menunjukkan resiliensi dan harga emas yang bullish,” ujarnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa harga emas Antam yang kian naik juga didorong oleh depresiasi rupiah yang melemah tajam lebih dari 2% terhadap dolar AS setelah dibuka kembali hari ini Selasa (16/4) setelah libur lebaran.
Untuk itu, ia memprediksi tren kenaikan harga emas akan berlangsung dalam waktu jangka panjang. Lukman menyebut, sentimen utamanya yaitu, permintaan emas fisik dari ritel.
Lukman memproyeksi, harga emas masih memiliki upside sekitar 20% hingga akhir tahun. Sehingga membawa harga emas dunia menuju kisaran US$ 2.700 per ons troi atau di kisaran Rp 1.600.000 per gram, dengan asumsi kurs rupiah sekarang.
Kemudian, Lukman memperkirakan, harga emas dunia juga akan mencapai US$ 2.400 per ons troi pada kuartal II-2024.
Sementara itu, harga emas Antam kemungkinan akan menguat di kisaran Rp 1.350.000 per gram untuk kuartal II-2024. Kemudian akan berkisar Rp 1.300.000 hingga Rp 1.370.000 per gram pada akhir tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News