Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mencatatkan kenaikan pada Kamis (16/11/2023).
Data yang dihimpun Kontan mengutip Trading Economics menunjukkan, per pukul 18.34 WIB harga CPO tercatat di level MYR 4.000/ton atau naik 0,55% dari hari sebelumnya. Sementara sepekan terakhir harganya naik 6,87% dan dalam sebulan telah naik 5,71%.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan lonjakan harga CPO, yakni:
1. Negara importir gencar mempersiapkan stok
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan pendorong kenaikan harga CPO karena negara-negara importir, seperti India, China, Korea Selatan, dan Jepang mulai mempersiapkan diri untuk melakukan stok guna kebutuhan minyak goreng di Desember.
2. Produksi CPO turun
Faktor cuaca dari El Nino Juga turut mempengaruhi produksi CPO yang turun signifikan.
3. Kebijakan terkait hilirisasi CPO
Menurut Ibrahim, harga CPO mengalami kenaikan karena adanya sengatan dari salah satu Capres dan Cawapres terkait kebijakan hilirisasi CPO.
Ibrahim menilai, seandainya terjadi hilirisasi maka CPO Indonesia tidak akan ekspor. Sebab permintaan akan melonjak tinggi, lalu juga ditambah adanya perubahan kebijakan biodiesel yang bisa semakin mendorong penyerapan di dalam negeri.
Baca Juga: Per Oktober 2023, Stok Minyak Sawit Malaysia di Level Tertinggi 4 Tahun
4. Kenaikan harga minyak alternatif
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga minyak alternatif sejenis, seperti minyak kacang kedelai dan minyak bunga matahari, juga turut mempengaruhi harga CPO.
5. Pelemahan ringgit
Lukman Leong menambahkan, kenaikan harga CPO juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai ringgit Malaysia beberapa waktu belakangan ini.
Baca Juga: Dorong Pengusaha Masuk Bursa CPO, Gapki Usulkan Kelonggaran DHE