Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) masih nyaman berada di zona hijau. Meski demikian, diprediksi harganya akan terkoreksi jelang akhir tahun.
Melansir dari Trading Economics, per pukul 18.02 WIB harga CPO tercatat di level MYR 4.000/ton atau naik 0,55% dari hari sebelumnya. Sementara sepekan terakhir harganya naik 6,87% dan dalam sebulan telah naik 5,71%.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga CPO karena kombinasi dari beberapa faktor. Salah satunya kenaikan harga minyak alternatif sejenis seperti minyak kacang kedelai dan minyak bunga matahari.
Faktor lainnya seperti ekspektasi produksi Indonesia yang diperkirakan akan terganggu oleh curah hujan yang lebih rendah.
Baca Juga: Harga CPO Nyaman di Zona Hijau, Ini Pendorongnya
"Serta nilai ringgit Malaysia yang melemah belakangan ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).
Dari sejumlah hal tersebut, ia memperkirakan kenaikan harga CPO tidak akan berkelanjutan. Ini mengingat penurunan produksi masih diimbangi oleh permintaan global yang masih lemah.
"Untuk jangka pendek ini, saya melihat range harga akan di MYR 3.700/ton - MYR 3.800/ton hingga akhir tahun," sambungnya.
Baru kemudian, di tahun 2024 harga CPO diprediksi akan membaik kembali seiring harapan pemulihan perekonomian dunia. Lalu juga ekspektasi bank-bank sentral dunia yang mulai akan menurunkan suku bunga.
"Dolar AS pun diperkirakan akan mulai terkoreksi dan MYR terapresiasi, sehingga harga CPO di 2024 diperkirakan akan di atas MYR 4.000/ton dan berpotensi mendekati MYR 5.000/ton," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News