Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) tengah melemah. Mengutip Coin Market Cap, Kamis (6/11) pukul 14.41 WIB, harga Bitcoin berada di level US$ 103.087, turun 7,33% dalam sepekan.
Sebelumnya Bitcoin menutup bulan Oktober dengan performa negatif untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Sejak mulai banyak diperdagangkan pada 2013, Bitcoin hanya membukukan performa harga negatif pada bulan Oktober sebanyak tiga kali yaitu pada tahun 2014, 2018, dan 2025.
Fahmi Almuttaqin, Analyst Reku menilai, pelemahan di pasar kripto saat ini diakibatkan kondisi likuiditas pasar yang semakin ketat di tengah berkembangnya sentimen risk-off pasca paparan The Fed. Yakni terkait masih relatif tidak pastinya pemangkasan suku bunga di Desember nanti.
“Dengan kombinasi likuiditas ketat dan gejolak makro, terlebih di tengah kondisi shutdown pemerintah AS, Bitcoin sebagai aset risk-on mengalami tekanan yang cukup serius,” ujar Fahmi kepada Kontan, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Resmi Melantai, Intip Katalis Pendukung & Pemberat Kinerja Pelayaran Jaya (PJHB)
Namun, Fahmi melihat indikator puncak bull market yang dikompilasi oleh Glassnode menunjukkan sinyal 100% hold. Belum ada satupun dari 30 metriks yang digunakan telah mengkonfirmasi bahwa siklus bullish Bitcoin telah berakhir. Artinya menurut indikator tersebut, Bitcoin saat ini belum mencapai level harga puncaknya pada siklus kali ini.
“Akan tetapi, terdapat 7 metriks dalam kompilasi 30 indikator tersebut yang saat ini telah memiliki progress ketercapaian lebih dari 70%, di mana ketercapaian 100% mengindikasikan kondisi yang biasanya menjadi puncak dari fase bullish Bitcoin dalam suatu siklus,” terang dia.
Terlepas dari penurunan harga Bitcoin yang terjadi, beberapa indikator mengindikasikan bahwa Bitcoin masih menjadi salah satu aset yang menjanjikan potensi menarik bagi investor jangka menengah hingga jangka panjang. “Ini didukung oleh tren akumulasi dan narasi cadangan aset institusional yang masih kuat,” ucap Fahmi.
Sementara bagi traders atau investor yang ingin masuk ke pasar kripto sekarang untuk memanfaatkan potensi rebound, situasi ini bisa menjadi prospek menarik meskipun dengan risiko yang cukup tinggi.
“Perlu diingat juga bahwa pada struktur pasar yang ada saat ini, likuiditas dan narasi makro mungkin masih akan memainkan peran besar ke depan,” imbuhnya.
Selain Bitcoin, Fahmi melihat altcoin pun juga memiliki potensi menarik. Kekuatan harga altcoin-altcoin seperti di sektor AI dan RWA khususnya dalam beberapa hari terakhir ini menyoroti kepercayaan diri investor yang cukup tinggi di sektor-sektor strategis tersebut.
Baca Juga: Masuk MSCI, Saham BREN dan BRMS Justru Terkoreksi pada Sesi I Kamis (6/11)
Selanjutnya: BNI Perkuat Pembiayaan Produktif dan Inklusif untuk Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional
Menarik Dibaca: Samsung A06 Memasang Lensa Utama 50 MP, Bisa Lakukan Digital Zoom hingga 10x
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













