kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Harga Bitcoin Lesu di Tengah Kuatnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed


Jumat, 12 Juli 2024 / 21:30 WIB
Harga Bitcoin Lesu di Tengah Kuatnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Empat tahun sekali, dunia kripto dihebohkan dengan halving Bitcoin. Setelah halving, seperti di bulan Mei 2020, terjadi peningkatan besar-besaran pada transaksi BTC, yang didorong oleh bertumbuhnya adopsi dan keterlibatan komunitas. Tren ini membawa manfaat bagi keseluruhan lanskap kripto.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

Fyqieh menjelaskan, saat ini, Bitcoin berada di bawah Exponential Moving Average (EMA) 50-day dan 200-day, mengirimkan sinyal harga bearish kepada para investor.

Kondisi ini menunjukkan tekanan jual yang signifikan dan potensi penurunan harga lebih lanjut jika BTC tidak mampu menembus level-level resistensi kunci.

Menurutnya, jika BTC berhasil menembus EMA 200-day, hal ini akan memberikan dukungan kuat untuk pergerakan menuju level resistensi US$ 60.365. 

Baca Juga: Investor Kripto Menantikan Data Ekonomi AS

Dia pun menilai bahwa penembusan di atas level tersebut dapat membuka peluang bagi para investor untuk mencapai EMA 50-day, yang akan menjadi indikator bullish kuat lainnya. 

“Dalam skenario ini, harga Bitcoin bisa mendapatkan momentum untuk naik lebih tinggi, memberikan sinyal positif kepada pasar,” kata Fyqieh. 

Namun, Fyqieh bilang, jika Bitcoin gagal menembus zona resistensi US$ 58.000, maka harga dapat terus bergerak turun. Dukungan langsung pada sisi negatifnya berada di dekat level US$ 56.600. 

Dia mencermati, jika penurunan Bitcoin di bawah level US$ 55.000, maka dapat menyebabkan tekanan jual lebih lanjut, membawa harga menuju level dukungan US$ 52.884.

Baca Juga: Bitcoin Kembali Menguat ke Level US$ 63.253, Simak Prospeknya

Selain analisis teknikal, Fyqieh mengatakan bahwa beberapa faktor eksternal juga perlu dipertimbangkan. Angka inflasi AS, penjualan BTC oleh pemerintah Jerman, dan arus masuk pasar ETF BTC spot AS dapat mempengaruhi sentimen pasar dan pergerakan harga Bitcoin. 

“Para investor perlu memperhatikan faktor-faktor ini untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana,” tandasnya.

Selanjutnya: Wall Street Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen dan Kinerja Emiten Bank Jumbo

Menarik Dibaca: Menteri Investasi: Hilirisasi Bantu Wujudkan Indonesia Emas 2045

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×