Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali rebound atau menguat. Berdasarkan CoinmarketCap, harga Bitcoin naik 2,91% ke level US$ 63.253 per koin pada perdagangan Senin (1/7) pukul 14.30 WIB.
Sebagaimana diketahui, Bitcoin sebelumnya turun drastis ke level terendah dalam empat bulan, yakni US$60.000. Bitcoin hampir mendekati penutupan bulan Juni dengan kerugian bulanan dan bertahan pada level dukungan kritis US$ 60.000.
Berdasarkan data Bitcoin Monthly Returns, kinerja BTC pada Juni lalu menurun sebesar 6,96%, sementara pada bulan Mei catatkan kenaikan lebih dari 11%.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa pada pekan ini, pasar kripto bersiap untuk data ekonomi utama, peristiwa makroekonomi, dan amandemen Ethereum ETF S-1. Khususnya, data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan menjadi perhatian utama di minggu ini.
Fyqieh menuturkan bahwa akan ada beberapa rilis yang memberikan gambaran menyeluruh tentang tren ketenagakerjaan, seperti tingkat pengangguran AS, yang diperkirakan tetap stabil di angka 4,0%. Dia menilai, setiap penyimpangan dapat memengaruhi persepsi pasar terhadap stabilitas ekonomi dan tindakan kebijakan Fed di masa mendatang.
Selain itu, dia menyebutkan, pada Rabu (3/7), The Fed akan merilis notulen rapat FOMC bulan Juni. Menurutnya, setiap petunjuk mengenai sikap hawkish dapat membebani pasar kripto karena suku bunga yang lebih tinggi biasanya mengurangi daya tarik aset-aset berisiko seperti kripto, termasuk Bitcoin.
'Namun, jika ada indikasi stabilitas suku bunga yang berkepanjangan atau sentimen dovish, maka dapat mendukung sentimen pasar dan harga kripto," kata Fyqieh dalam keterangan resminya, Senin (1/7).
Lebih lanjut, Fyqieh bilang, sentimen Crypto Fear & Greed Index di awal Juli ini pun membaik. Pada Senin (1/7), indeks berada di kategori Neutral dengan 53 poin, naik dari 47 poin sehari sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan minat investor terhadap pasar kripto sedang meningkat.
"Peningkatan dalam indeks ini sering kali diiringi oleh pergerakan harga yang lebih stabil dan kenaikan volume perdagangan, menandakan potensi bullish yang lebih kuat untuk Bitcoin dan kripto lainnya di bulan Juli," imbuhnya.
Dengan sentimen yang semakin positif, Fyqieh memprediksi bahwa pasar akan terus menunjukkan performa yang menguntungkan, terutama jika didukung oleh perkembangan dan berita positif dalam ekosistem kripto.
Dia menyebutkan, saat ini, Bitcoin berada di bawah Exponential Moving Average (EMA) 50-day, namun tetap di atas EMA 200-day. Kondisi ini menunjukkan adanya sinyal bearish jangka pendek tetapi tetap bullish dalam jangka panjang.
Fyqieh memperkirakan, penembusan BTC di atas level resistensi US$ 64.000 dapat mendukung pergerakan menuju EMA 50-day. Jika BTC berhasil menembus EMA 50-day, pembeli kemungkinan akan mendorong harga Bitcoin menuju level resistensi US$ 69.000.
"Faktor eksternal seperti politik di Amerika Serikat, perkembangan kasus SEC vs kripto, dan tren arus ETF BTC-spot AS juga perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi harga BTC," bebernya.
Di sisi lain, Fyqieh mengatakan, jika harga Bitcoin kembali turun di bawah level support US$ 60.365, maka dapat menandakan potensi penurunan lebih lanjut menuju EMA 200 hari. Untuk itu, investor harus memantau pergerakan ini dengan cermat guna menentukan strategi perdagangan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News