kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menerka Arah IHSG di Tengah Sinyal Redupnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed


Jumat, 14 Juni 2024 / 05:25 WIB
Menerka Arah IHSG di Tengah Sinyal Redupnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Suasana di ruang utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (19/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed kembali menahan tingkat suku bunga acuan Fed Fund di kisaran 5,25% – 5,5% pada pertemuan Juni 2024. Para pejabat The Fed juga memberikan sinyal hanya akan memangkas suku bunga sekali pada tahun ini.

Merespons keputusan The Fed, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Kamis (13/6) di zona hijau. Bahkan IHSG sempat mencapai level tertinggi di 6.896,65. 

Namun IHSG berbalik arah ke di zona merah di akhir perdagangan. IHSG menutup perdagangan Kamis (13/6) dengan terkoreksi 0,27% atau turun 18,53 poin ke level 6.831,56. 

Baca Juga: Usai Rapat FOMC, IHSG Masih Rawan Koreksi Jelang Akhir Pekan

Retail Analyst Maybank Sekuritas Adi Wicaksono mengatakan, tampaknya pasar tidak antusias merespons sikap The Fed karena sasaran inflasi di level 2% belum tercapai. 

“Pasar melihat higher for longer masih akan terjadi karena belum ada pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat,” kata dia dalam paparannya, Kamis (13/6). 

Adi mencermati dari Fed Dot Plot menunjukkan bahwa pasar agak kecewa dengan sikap The Fed yang mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga sekali sebesar 25 basis poin (bps). 

Padahal di pertemuan The Fed pada Maret 2024, bank sentral Amerika Serikat (AS) itu masih mengindikasikan akan ada penurunan suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini.

Baca Juga: IHSG Rebound ke 6.880,29 pada Kamis (13/6) Pagi, Mengekor Bursa Regional

“Tapi ternyata The Fed hanya mengindikasikan penurunan suku bunga terjadi sekali. Ini menunjukkan The Fed masih fokus mengejar target inflasi di 2%,” ucap Adi.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menambahkan sentimen global masih mendukung penguatan IHSG.

“Tetapi tekanan IHSG juga datang dari sentimen domestik padahal secara sentimen global masih positif. Tampaknya investor masih maju mundur dengan kebijakan dalam negeri,” jelas dia.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×