CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.910   -85,00   -0,54%
  • IDX 7.266   -43,11   -0,59%
  • KOMPAS100 1.111   -6,75   -0,60%
  • LQ45 882   -4,70   -0,53%
  • ISSI 220   -1,06   -0,48%
  • IDX30 451   -2,78   -0,61%
  • IDXHIDIV20 543   -3,28   -0,60%
  • IDX80 127   -0,93   -0,73%
  • IDXV30 136   -1,75   -1,27%
  • IDXQ30 150   -0,96   -0,64%

Harga batubara dunia ikut tertekan perlambatan ekonomi global


Jumat, 08 Maret 2019 / 20:45 WIB
Harga batubara dunia ikut tertekan perlambatan ekonomi global


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal perlambatan ekonomi global turut menekan harga batubara pada perdagangan Jumat (8/3).

Mengutip Bloomberg, pukul 19:00 WIB, harga batubara di bursa ICE New Castle kontrak Maret 2019, terpantau berada di level US$ 95,90 per metrik ton. Angka ini merosot 1,74% dari posisi sebelumnya di level US$ 97,60 per metrik ton.

Dalam sepekan, peharga batubara terkoreksi 1,13% dengan titik tertinggi di harga US$ 98,15 per metrik ton pada Senin (4/3) dan titik terendah pada hari ini, Jumat (8/3).

Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures menuturkan, proyek negara kawasan Eropa untuk mengurangi emisi turut memberi pengaruh signifikan pada permintaan batubara.

Hal ini bisa dilihat dari penutupan salah satu dari lima pembangkit listrik berbahan dasar batubara di Belanda.

Belanda menargetkan tidak lagi menggunakan batubara sebagai sumber energi dan bahan utama pembangkit listrik pada 2030 mendatang. Hal ini seperti tercantum dalam kesepatan koalisi partai pemenang Pemilu 2017.

"Tak hanya Belanda, ini pula terjadi di Inggris sebagai cara untuk melanjutkan kampanye perlindungan iklim usai Perjanjian Paris 2015 silam," jelas Deddy.

Perlambatan ekonomi yang menerjang, khususnya perekonomian China, juga mempengaruhi produksi dan permintaan batubara global. Sehingga pasar batubara saat ini memiliki suplai terbatas.

Selanjutnya, pernyataan bernada dovish dari Gubernur Bank Sentral Eropa (Europe Central Bank, ECB), Mario Draghi yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 1,9% ke level 1,1%. Hal ini makin nyata menunjukan perlambatan ekonomi juga mempengaruhi negara-negara di kawasan lain.

Hal memprihatinkan juga datang dari keadaan ekonomi Inggris yang menurun karena masih berlarut pada masalah Brexit.

Dari sini, Deddy melihat cukup sulit melihat harga batubara bisa terdorong naik kembali dalam jangka pendek.

"Pembukaan pasar impor batubara India, permintaan dari Vietnam, China, bisa saja menjadi katalis. Namun, belum terlalu positif," terangnya.

Secara teknikal harga batubara saat ini berada di bawah MA 50,100, 200. Sementara stochastic di level 56 yang menandakan potensi menguat. RSI di area 47, yang cenderung melemah. Lalu, MACD berada di area positif. Aksi sell menjadi rekomendasi.

Sementara untuk pergerakan harga di hari Senin, Deddy meramal harga batubara bergerak di rentang US$ 95,10 per metrik ton-US$ 96,00 per metrik ton.

Sedangkan untuk sepekan ke depan, harga batubara diproyeksi bergerak di rentang US$ 94,30 per metrik ton-US$ 96,90 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×