Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Harga aset kripto masih berada dalam tekanan. Diperkirakan, harganya masih akan berpotensi lanjut turun.
Berdasarkan data coinmarketcap.com, pada Senin (5/8) hingga pukul 22.30 WIB, harga Bitcoin (BTC) berada di level US$ 54.359 atau turun 19,6% dalam sepekan dan turun 8,04% dalam 24 jam terakhir. Sementara Ethereum turun 20,42% sepekan ke level US$ 2.422 dan dalam 24 jam terakhir turun 7,97%.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa harga BTC dan ETH tertekan akibat berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang berdampak negatif pada pasar kripto. Pertama, sentimen risk-off dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) memicu aksi jual besar-besaran, diperparah oleh data ekonomi yang lemah dan penurunan di pasar saham global.
Lalu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan fluktuasi politik di AS turut memberikan tekanan. Sementara di Jepang dan Korea Selatan, penurunan tajam di pasar saham mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.
"Di sektor kripto sendiri, penurunan hashrate Bitcoin dan pendapatan penambangan, serta likuidasi besar-besaran lebih dari US$ 1 miliar menambah tekanan pada harga," paparnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).
Baca Juga: Wall Street Anjlok pada Senin (5/8), Kekhawatiran Resesi Semakin Mencekam
Peluncuran ETF Ethereum spot tidak memberikan dukungan yang diharapkan. Ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed juga tidak berhasil menahan penurunan harga kripto.
Bahkan, ia memperkirakan harganya masih berpotensi mengalami penurunan lebih lanjut. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan penurunan lebih lanjut termasuk, yakni ketidakpastian ekonomi global yang berlanjut, seperti kekhawatiran akan resesi di AS dan Jepang.
Lalu, jika the Fed tidak memberikan kebijakan moneter yang akomodatif atau jika ada kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. Kemudian, ketegangan geopolitik yang meningkat terutama di Timur Tengah, serta pemilu AS untuk premarket pemilihan Presiden AS yang mana Donald Trump ada dalam potensi 55% menang pemilihan suara.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Tertekan hingga ke Level US$ 50.000, Begini Prospeknya
"Jika BTC gagal bertahan di level support kritis sekitar US$ 44.000 hingga US$ 48.000, ada kemungkinan harga bisa turun lebih jauh," kata Fyqieh.
Menurutnya, level support berikutnya berada di sekitar US$ 40.000, yang merupakan kisaran konsolidasi dari Desember 2023 hingga Februari 2024. Fyqieh berpandangan, penurunan di bawah level tersebut dapat memicu penurunan harga lebih dalam.
"Namun penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat volatile dan perubahan harga bisa terjadi dengan cepat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News