Reporter: Rika Theo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2012 memiliki segudang manfaat bagi masyarakat Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar dalam sambutannya di pameran IFEF yang berlangsung di Plannery Hall JCC, pagi ini (5/10).
"Industri jasa di Indonesia dalam 20 tahun ke depan memiliki potensi yang sangat besar. Termasuk di dalamnya jasa keuangan," paparnya.
Dia menambahkan, dalam konteks ini, ada dua hal penting yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, meningkatkan peran intermediatary jasa-jasa keuangan. Sebab, saat ini perannya sangat kecil. Misalnya saja, baru sekitar 50% penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank. Selain itu, rasio kredit dibanding Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru 30%. "Sangat rendah dibanding negara lain," tegasnya.
Kedua, menjaga prudential jasa keuangan. "Kita belajar dari krisis moneter dan krisis Wall Street, bahwa jasa keuangan bisa menjadi motor pembangunan, namun bisa juga menjadi sumber bencana," urainya.
Sebelum menutup sambutannya, Mahendra berharap forum seperti IFEF dapat dilakukan di luar Jakarta. Sebab, berdasarkan hasil survei McKinsey, pada kurun waktu 2002-2010, pertumbuhan kota Jakarta mencapai 5,8%. "Di kota-kota lain ada yang pertumbuhannya lebih tinggi sekitar 6,2%," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News