Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Djarum kembali berekspansi. Kali ini, Djarum melebarkan sayap bisnisnya ke sektor rumah sakit dengan membeli saham emiten pengelola rumah sakit Hermina, yakni PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan membeli sebanyak 559.185.300 saham HEAL dengan harga pelaksanaan pengalihan saham di level Rp 1.875 per saham pada 25 Juni 2025 di luar BEI.
Dengan kata lain, Grup Djarum membeli saham HEAL di atas harga pasar, mengingat pada perdagangan Rabu (25/6) harga saham emiten tersebut berada di level Rp 1.375 per saham. Berkat transaksi ini, HEAL berpotensi memperoleh dana segar sebesar Rp 1,05 triliun.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) yang Jaga Pendapatan
Asal tahu saja, saham yang dibeli oleh Grup Djarum merupakan hasil pembelian kembali (buyback) saham yang pernah dilakukan HEAL.
Sebagai pengingat, pada periode 21 Maret 2025 sampai 2 Mei 2025, HEAL telah melakukan buyback saham sebanyak 83.265.300 saham dengan harga rata-rata Rp 1.196 per saham. Kala itu, HEAL mengeluarkan total dana sebesar Rp 99,31 miliar untuk melakukan buyback saham, termasuk biayanya.
Manajemen HEAL menyebut, baik HEAL maupun Dwimuria Investama Andalan selaku penerima pengalihan saham tidak memiliki hubungan afiliasi.
“Setelah dilakukannya pengalihan saham pada 25 Juni 2025, maka saldo saham treasuri perusahaan adalah nol,” tulis Wakil Direktur Utama Medikaloka Hermina Yulisa Khiat dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/6).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF) yang Terus Memperbaiki Marjin
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Kontan, sebelumnya ada beberapa calon pembeli dalam transaksi ini. Dalam proses negosiasi pembelian tersebut, Grup Djarum jadi penawar dengan harga tertinggi dibandingkan peminat lainnya.
Dwimuria Investama Andalan sebagai pembeli saham HEAL merupakan perusahaan induk investasi yang dimiliki oleh keluarga Hartono. Perusahaan ini juga memiliki kepemilikan saham mayoritas dan jadi pemegang saham pengendali di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yaitu sebesar 54,94%.
Ketika dikonfirmasi, Corporate Communications Manager Djarum Budi Darmawan tidak bisa berkomentar perihal transaksi pembelian saham treasuri HEAL oleh entitas usaha Grup Djarum, termasuk latar belakang dan tujuan transaksi tersebut.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, transaksi ini menunjukkan ambisi Grup Djarum yang terus aktif melakukan diversifikasi bisnis ke berbagai sektor bisnis.
Selama ini, Grup Djarum dikenal sebagai produsen rokok. Namun, sulur bisnis Djarum semakin bertambah, mulai dari elektronik melalui Polytron, perbankan melalui investasi di BBCA, infrastruktur telekomunikasi melalui PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), restoran melalui Bakmi GM, dan lain-lain.
“Tujuan transaksi ini untuk memperkuat sinergi dalam menjalankan ekspansi bisnis sekaligus peningkatan layanan,” ujar dia, Rabu (25/6) malam.
Di lain pihak, HEAL juga mendapat manfaat besar atas penjualan saham treasuri ke Djarum. Dana hasil penjualan saham tersebut dapat digunakan untuk mendukung langkah ekspansi HEAL pada masa mendatang, seperti penambahan jaringan rumah sakit ataupun pengembangan layanan.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Chandra Asri (TPIA) Usai Pabrik CA-EDC Dapat Dana US$ 800 Juta
Senada, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai, penjualan saham hasil buyback ke Grup Djarum menjadi katalis positif bagi HEAL.
Transaksi ini juga meningkatkan nilai tambah bagi HEAL yang sebelumnya juga pernah mendapat suntikan investasi dari konglomerasi lainnya, yaitu Grup Astra.
Di atas kertas, penjualan saham treasuri ini bukan sekadar memberikan potensi tambahan modal bagi HEAL, melainkan juga mengangkat kredibilitas emiten tersebut. “Penjualan saham treasuri di atas harga pasar juga dapat memberi tambahan kas bagi HEAL,” imbuh Wafi, Rabu (25/6).
Baca Juga: Menilik Kinerja Saham Emiten Konglomerasi, Grup Bakrie dan Prajogo Pangestu Unggul
Wafi merekomendasikan beli saham HEAL dengan target harga Rp 1.800 per saham.
Sementara itu, Nafan merekomendasikan investor untuk wait and see terhadap saham HEAL. Menurutnya, potensi kenaikan harga saham HEAL sudah terbatas dan sekarang mulai masuk ke fase sideways.
Selanjutnya: Simpanan Deposito Meleyot Meski Bunganya Naik
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Kamis 26 Juni 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, & Virgo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News