kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Bakrie beranjak dari zona gocap, menarikkah saham-sahamnya?


Rabu, 16 September 2020 / 20:05 WIB
Grup Bakrie beranjak dari zona gocap, menarikkah saham-sahamnya?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham Grup Bakrie mulai menujukan tajinya. Seperti yang terjadi pada saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Meski pada perdagangan Rabu (16/9), saham BRMS melemah 5,97% ke level Rp 63, namun saham BRMS sempat melonjak hingga menyentuh harga Rp 70.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, salah satu sentimen yang menaikkan saham BRMS adalah ekspektasi naiknya kinerja BRMS. Untuk diketahui, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$ 955.388 sepanjang semester I tahun ini, naik 2,4% secara year-on-year (YoY).

Namun dari sisi topline, BRMS membukukan pendapatan senilai US$ 2,55 juta, turun 13,9% secara tahunan.

Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, hingga periode 30 Juni 2020, sebanyak US$ 408.319 atau sekitar 16% pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emas yang dihasilkan oleh anak perusahaan, yakni PT Citra palu Minerals (CPM) di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Ini alasan saham Bumi Resources Minerals (BRMS) menjauh dari zona gocap

"Adapun sisa dari pendapatan yang dibukukan berasal dari jasa penasihat pertambangan," kata Herwin dalam keterangan tertulisnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Menurut Herwin, pendapatan BRMS di semester pertama 2020 yang berasal dari penjualan emas telah menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pada periode kuartal pertama 2020, BRMS hanya membukukan pendapatan senilai US$ 99.860 dari penjualan emas, yang mana hanya 10% dari total pendapatan BRMS di periode tersebut.

Adapun, fasilitas produksi miliki BRMS di Poboya telah memproduksi dan mengirimkan 25,25 kilogram (kg) dore bullion ke fasilitas pemurnian (smelter) Logam Mulia yang dioperasikan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Jakarta sepanjang semester I-2020.

Selain BRMS, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga rajin beranjak. Meski hari ini melemah 6,56% ke level  Rp 57 (dan terkena auto rejection bawah/ARB), dalam sepekan saham ENRG telah memberi hasil 14,0%.




TERBARU

[X]
×