Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
JAKARTA. Sejumlah emiten sudah mulai mengeksekusi rencana pembelian kembali alias buyback saham. Salah satunya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Berdasarkan dokumen laporan bulanan registrasi pemegang efek yang diterbitkan Selasa (9/7), jumlah saham treasuri GOTO mencapai 14,09 miliar atau setara dengan 1,17%.
Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya, yaitu 10,26 miliar saham. Ini setara dengan 0,85% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor.
Kenaikan itu mengindikasikan, GOTO telah membeli 3,83 miliar saham. Apabila mengacu rata-rata harga saham belakangan ini, emiten teknologi itu telah merobek kocek sebesar Rp 191,25 miliar.
Baca Juga: GOTO Mulai Jalankan Aksi Pembelian Kembali (Buyback), Segini Jumlahnya
Nilai tersebut setara 6% dari nilai yang sudah disetujui, yaitu Rp 3,2 triliun. Pasalnya, GOTO masih memiliki likuiditas melimpah untuk terus melakukan pembelian saham hingga setahun ke depan.
Selain GOTO, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) juga telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menggelar buyback dengan anggaran Rp 400 miliar.
Dari sektor farmasi, ada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga berniat untuk melakukan buyback saham. Aksi korporasi ini dijadwalkan berlangsung pada 16 Mei 2024–15 Mei 2025.
Aksi buyback juga akan dilakukan oleh emiten blue chip, yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang menyiapkan anggaran Rp 4 triliun untuk periode 12 bulan sejak 16 Mei 2024.
Baca Juga: Emiten Nikel Ramai Gelar Aksi Korporasi, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan Analis
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga telah memperoleh restu RUPS pada 25 Mei 2023 untuk menggelar buyback sampai 31 Desember 2024. Emiten semen ini menyiapkan dana hingga Rp 895 miliar.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan buyback saham mengurangi saham beredar yang akan berdampak pada rasio keuangan perusahaan.
“Oleh sebab itu, biasanya buyback saham dapat meningkatkan harga saham secara jangka pendek,” jelasnya saat dihubungi Kontan, Rabu (10/7).
Setali tiga uang, Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan aksi buyback emiten menunjukkan komitmen emiten dalam menjaga nilai perusahaan.
“Ini akan menjadikan sentimen positif untuk investor di tengah terkoreksinya harga saham dapat memberikan kepercayaan.” kata dia.
Memang kalau dicermati beberapa emiten yang berencana untuk buyback harga sahamnya terkoreksi. Ambil contoh, GOTO sudah anjlok 41,86% secara tahunan hingga penutupan Rabu (10/7).
Pada periode yang sama, INTP sudah ambles 22,07% secara year to date. Tekanan juga terjadi pada saham Kalbe Farma yang melemah 4,97%.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Lakukan Buyback, Berikut Saham yang Layak Dicermati
Namun Audi menilai ketika buyback dilakukan ketika harga saham dalam tren bullish, ada beberapa risiko yang berpotensi. Salah satunya, penggunaan dana tidak menjadi efisien.
“Pada akhirnya pengumuman buyback sebenarnya mungkin tidak memiliki dampak signifikan tambahan pada harga saham,” ucapnya.
Dari beberapa emiten yang telah mengantongi restu buyback, Audi merekomendasikan hold KLBF dengan ADRO dengan masing-masing target harga di Rp 1.650 dan Rp 3.320. Dia juga merekomendasikan beli INTP dengan target Rp 8.725.
Sementara itu, saham pilihan Nico jatuh pada ADRO dan KLBF. Namun untuk bisnis jangka panjang, dia menilai saham GOTO terlihat menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News