Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk menetapkan harga pelaksanaa penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan menara telekomunikasi ini menetapkan harga IPO sebesar Rp 1.100-Rp 1.300 per saham.
"Melalui IPO ini, kami berencana melepas sebanyak-banyaknya 200 juta sahan baru atau sekitar 33,49% dari modal ditempatkan dan disetor," ujar Presiden Direktur Gihon Telekomunikasi Rudolf P. Nainggolan di Jakarta, Jumat (2/3).
Dengan begitu, lewat aksi korporasi ini Gihon mengincar dana sebesar Rp 220 miliar sampai Rp 260 miliar. Sebanyak 72% dari total dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar utang ke Bank Mandiri sebesar Rp 150 miliar. Gihon akan menggunakan 23% hasil IPO untuk modal kerja, dan 3% sisanya akan digunakan untuk belanja modal.
Gihon menunjuk Indopremier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) IPO. Masa penawaran awal atau book building akan berlangsung pada 2 Maret-12 Maret 2018. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan didapat pada 26 Maret 2018, sementara masa penawaran umum akan berlangsung pada 28 Maret-4 April 2018.
"Kami harap saham kami bisa resmi tercatat di bursa pada 9 April 2018 nanti," kata Rudolf.
Gihon Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan penyewaan menara telekomunikasi. Hingga September 2017 lalu, perusahaan telah memiliki 443 menara yang tersebar di Jawa dan Sumatra.
Hingga 30 September 2017, Gihon meraup pendapatan Rp 67,76 miliar dengan laba Rp 21,39 miliar. Sedangkan total aset perusahaan menara ini Rp 348,56 miliar dengan ekuitas Rp 118,17 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News