Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaaan penyewaan helikopter, PT Jaya Trishindo Tbk, berniat melepas sebagian saham melalui skema initial public offering (IPO). Harga penawaran dari aksi korporasi ini dipatok Rp 110 hingga Rp 125 per saham. Alhasil, Jaya Trishindo berharap bisa meraih dana segar sekitar Rp 27,5 miliar-Rp 31,25 miliar dari IPO tersebut.
"Kami akan menawarkan sebanyak-banyaknya 250 juta saham baru," ujar Edwin Widjaja, Presiden Direktur Jaya Trishindo, Rabu (28/2). Angka ini setara dengan 30,53% dari modal ditempatkan dan disetor. UOB Kay Hian Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi IPO.
Jaya Trishindo juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 125 juta waran seri I atau 21,97% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor. Nantinya, setiap pemegang dua saham baru perusahaan bisa memperoleh satu waran seri I secara cuma-cuma.
Perusahaan transportasi ini akan menggunakan seluruh dana IPO untuk meningkatkan penyertaan di entitas anak, PT Komala Indonesia. Selanjutnya, Komala Indonesia akan menggunakan 60% dana IPO untuk belanja modal, khususnya menambah dua unit helikoper. Lalu, sisa dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja.
Saat ini, perusahaan yang juga dikenal dengan nama Jati Group ini memiliki sekitar lima unit helikopter. "Kami akan menambah armada helikopter. Selain itu, kami juga menyediakan sistem kerjasama dengan konsumen yang lebih fleksibel," kata Edwin.
Ia menuturkan, harga satu unit helikopter mencapai sekitar US$ 2 juta–US$ 4 juta. Jaya Trishindo juga ingin memperluas wilayah pemasaran dan menyediakan jasa penyewaan helikopter secara online. Tak hanya itu, perusahaan ini juga akan membangun fasilitas perawatan.
Hingga kuartal III-2017, pendapatan Jaya Trishindo mencapai Rp 87,70 miliar. Angka ini sudah melampaui pendapatan sepanjang 2016 yang sebesar Rp 71,39 miliar. Lalu, total aset perusahaan ini mencapai Rp 219,91 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News