Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan jumlah penumpang tahun ini mencapai 40 juta orang. Jumlah ini tumbuh 11% dibanding dengan jumlah penumpang sepanjang tahun 205 yakni 36 juta orang.
Direktur Utama GIAA, Arif Wibowo mengatakan, penumpang Garuda ditargetkan mencapai 27 juta orang dan penumpang Citilink ditargetkan 13 juta orang."Target pertumbuhan penumpang ini seiring dengan penambahan jumlah pesawat tahun ini. " katanya di Jakarta, Kamis (7/1).
Tahun ini, perseroan berencana menambah armada pesawat sebanyak 23 yang terdiri dari Garuda wide body 6 unit, ATR 9 unit dan 8 Boeing 320 untuk Citilink. Untuk Wide body, GIAA rencananya akan mendatangkan 5 Airbus 330 dan 1 B777. Sementara tahun lalu, perseroan berhasil menambah jumlah armada pesawat sebanyak 18 unit.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, GIAA menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 160 juta tahun ini. Arief mengatakan sebagian besar capex akan dianggarkan dari pendanaan eksternal dan sisanya dari kas internal.
Namun, GIAA belum memutuskan alternatif pendanaan apa yang akan dipilih untuk mendanai capex tersebut. Arief bilang, perseroan masih akan terus melihat perkembangan pasar untuk memutuskan strategi pendanaan.
Sebelumnya, GIAA mengkaji untuk menerbitkan obligasi global (global bond) senilai USD500 juta tahun ini. Namun, Arief mengatakan penerbitan bond tersebut belum diputuskan. "saat ini belum perlu (terbitkan global bond). Tapi pertengahan tahun akan kita lihat perkembangannya, sambil melihat kinerja perseroan juga," katanya.
Kendati jumlah penumpang ditargetkan tumbuh, namun menurut Arief pendapatan belum tentu sejalan dengan pertumbuhan tersebut. Pasalnya, kondisi nilai tukar juga akan mempengaruhi pendapatan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News