kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot kinerja, Multi Agro Plantation getol cari pendanaan


Kamis, 16 Agustus 2018 / 17:32 WIB
Genjot kinerja, Multi Agro Plantation getol cari pendanaan
ILUSTRASI. RUPS PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengenjot kinerja keuangan, PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) meminta persetujuan pemegang saham menjaminkan aset untuk memperoleh pinjaman. Jumlah pinjaman yang dibutuhkan perusahaan senilai Rp 200 miliar.

"Agenda hari ini yaitu di atas 50%, pemegang saham setuju untuk menjaminkan asetnya guna memperoleh pinjaman," ujar Aldo Yuliardy, Corporate Secretary PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) kepada Kontan.co.id di Jakarta, Kamis (16/8).

Pinjaman ini nantinya diharapkan mampu mengenjot kinerja keuangan serta mengoptimalisasi perkebunan serta pabrik kelapa sawit milik perusahaan. "Kalau mengincar berapa dananya belum tahu. Tetapi membutuhkan Rp 200 miliar dalam waktu dekat," tambah Aldo.

PT MAGP sangat terbuka bagi kreditur baik dari bank maupun non bank. Baik dari investor ataupun pasar modal. Yang terpenting, kreditur yang berkeinginan memberi pinjaman dapat menguntungkan perusahaan. "Sampai kini masih penjajakan baik pihak bank ataupun non bank. Jadi masih cari peminjam dahulu. Belum tahu bunga dan rasio utangnya," sebutnya.

Aldo tak menyebut pasti kreditur yang telah menjajaki PT MAGP. Namun, yang dipastikan perkebunan dan kelapa sawit akan menjadi milik kreditur sebagai aset jaminan.

Sekedar informasi saja, saat ini MAGP memiliki satu pabrik dengan kapasitas produksi 45 ton per jam yang sudah beroperasi. Total lahan hak guna usaha perseroan mencapai 9.873 hektare (ha) dan yang telah ditanami mencapai 6.804 ha.

Saat ini perseroan tengah mencari pendanaan untuk operasional lahan dan pabrik. Pabrik ini terbilang baru karena baru dibangun pada tahun 2013. 

Fokus area pengembangan akan ada di Aceh Jaya dan Kalimantan Barat. "Intinya, saat ini perusahaan sedang kekurangan dana untuk operasional. Perusahaan akan mencari sumber pendanaan baru (dari bank, non-bank maupun investor strategis)," tandas Aldo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×