kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Gas alam menanti permintaan musim panas


Rabu, 25 Mei 2016 / 19:51 WIB
Gas alam menanti permintaan musim panas


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Gas alam masih terus dibayangi tingginya cadangan. Namun, ada harapan permintaan menguat di saat musim panas.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/5) pukul 14.01 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) melemah tipis 0,14% ke level US$ 2,143 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, gas alam menguat 0,56%.

Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto memaparkan, gas alam tergerus sejak awal pekan setelah adanya laporan cadangan gas alam AS yang mencapai 2,754 triliun kaki kubik. Angka tersebut 40,6% di atas rata - rata stok lima tahun.

Di samping itu, survey KPMG Energy Outlook menunjukkan bahwa harga gas alam di tahun 2016 akan berada di bawah US$ 3 per mmbtu karena 65% kebutuhan energi AS akan dipasok oleh energi terbarukan. "Energi terbarukan di sini adalah panas matahari, turbin, angin, dan air," papar Andri.

Saat ini kawasan Eropa dan AS sedang mengalami musim semi sehingga permintaan gas alam cenderung lemah. Namun, permintaan dapat kembali menguat saat musim panas yang dimulai sekitar bulan Juni hingga Juli. "Musim panas akan mengangkat permintaan gas alam untuk pendingin ruangan dan mesin pabrik," lanjut Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×