Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Harga gas alam bergerak stagnan menjelang rilis data cadangan gas alam Amerika Serikat(AS).
Mengutip Bloomberg, Kamis (19/5) harga gas alam kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Merchantile Exchange cenderung stagnan di level US$ 2 per mmbtu. Namun dalam sepekan terakhir, harga gas alam tergerus 7%.
Stok gas alam AS diprediksi meningkat 78 miliar kaki kubik pada pekan lalu menjadi 2.759 triliun kaki kubik. Suhu di bawah normal telah mengurangi pasokan global dalam beberapa pekan terakhir setelah musim dingin lebih hangat membuat stok mengalami surplus terbesar sejak 2012. Kemungkinan tidak adanya musim panas ekstrim tahun ini dapat membuat harga lebih rendah lagi. Pasalnya, musim panas ekstrim dapat mendorong pemrintaan gas alam untuk pembangkit listrik.
"Trader enggan menjual gas alam menjelang laporan cadangan," ujar Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group, seperti dikutip Bloomberg.
Persediaan gas alam mencapai 2.681 triliun kaki kubik pada minggu yang berakhir tanggal 6 Mei. Angka tersebut 43,5% di atas normal. Energy Information Administration akan merilis data cadangan gas alam AS pada malam ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News