kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.270   24,00   0,15%
  • IDX 6.932   27,39   0,40%
  • KOMPAS100 1.008   5,71   0,57%
  • LQ45 766   4,11   0,54%
  • ISSI 229   1,51   0,66%
  • IDX30 394   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   0,38   0,08%
  • IDX80 113   0,80   0,72%
  • IDXV30 114   0,28   0,25%
  • IDXQ30 127   0,20   0,15%

Garap PLTU, TINS incar pinjaman bank


Jumat, 18 Maret 2016 / 19:02 WIB
Garap PLTU, TINS incar pinjaman bank


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) terus melanjutkan diversifikasi bisnis, salah satunya di sektor kelistrikan. Perseroan bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x150 megawatt (MW). Nilai investasinya ditaksir Rp 1 triliun.

Untuk membangun pembangkit listrik ini, TINS akan mencari pendanaan eksternal dari pinjaman perbankan. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, rencananya perseroan akan menggunakan skema project financing dengan nilai pinjaman sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dari ekuitas.

Sehingga, dana pinjaman yang dibutuhkan untuk proyek ini berkisar Rp 700 miliar. "Untuk mendapat akses pinjaman dari perbankan akan cukup mudah. Saat ini masih fokus pada perizinan," ujar Agung kepada KONTAN, Jumat (18/3).

Di bisnis ini, TINS menggandeng PT Adhi karya Tbk (ADHI). TINS mengempit mayoritas saham sebesar 51% dan sisanya dimiliki ADHI. Saat ini, TINS masih menunggu izin pembangunan PLTU dari Kementerian ESDM. PLTU itu berdiri di wilayah konsesi tambang batubara TINS, yakni PT Truba Bara Banyu Enim, di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Nantinya, listrik produksi PLTU itu bakal disalurkan ke kawasan industri TINS di Bangka dan sisanya dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perseroan berharap bisa mendapatkan perizinan tersebut pada tahun ini.

Bisnis kelistrikan diharapkan mampu mendorong tambahan pendapatan di bisnis non timah. Maklum, saat ini bisnis timah TINS tengah sulit lantaran harga komoditas yang menurun. Bisnis non timah ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 20% pada total pendapatan perseroan.

TINS juga akan mengembangkan aset tanah untuk bisnis properti. Perseroan berkongsi dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan ADHI mendirikan PT Timah Adhi Wijaya (TAW) untuk mengembangkan kawasan terpadu di lahan seluas 176 ha di Bekasi, Jawa Barat. Komposisi saham TAW, yaitu 51% dimiliki TINS. Sedangkan WIKA dan ADHI masing-masing sebesar 24,5%.

Tahap Pertama, TAW akan membangun perumahan di atas lahan seluas 40 ha dengan investasi yang ditaksir senilai Rp150 miliar. Pembangunan perumahan ini direncanakan bisa mulai dipasarkan pada pertengahan tahun 2016.

Perseroan juga akan mengembangkan lahan seluas 70 ha di Bangka Belitung. TINS juga berencana mendirikan hotel di daerah tersebut. Selain itu, TINS bakal membangun kawasan industri seluas 100 ha di Tanjung Ular, Bangka Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×