kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gagal dijual ke HT, ANTV akan IPO


Jumat, 18 Oktober 2013 / 16:08 WIB
Gagal dijual ke HT, ANTV akan IPO
ILUSTRASI. Kapal pendarat besar Angkatan Laut Rusia Korolev berlayar di Dardanelles, dalam perjalanannya ke Laut Hitam, di Canakkale, Turki 8 Februari 2022. Dibombardir Angkatan Laut Rusia, Kapal Perang Ukraina Ini Berhasil Lolos.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah gagal memperoleh dana dari penjualan kepada mitra strategis, Group Bakrie memilih mencari sumber pendanaan di pasar modal. Adapun, anak usaha yang akan dilego adalah PT Cakrawala Andalas Televisi, perusahaan yang menaungi stasiun televisi ANTV.

Stasiun televisi yang berdiri sejak 1995 ini akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Ferry Budiman Tanja, Presiden Direktur Ciptadana Securities mengatakan, anak usaha PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) ini akan menggunakan laporan keuangan Agustus 2013 atau September 2013 sebagai dasar valuasi. Targetnya, pada kuartal I-2014, ANTV sudah terdaftar di papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Maksimal saham yang akan dilepas 20%,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini, pihaknya masih mendiskusikan apakah saham yang dilepas merupakan saham baru atau saham lama.

Informasi saja, jika perusahaan memilih melepas saham baru, maka dana hasil penjualan saham IPO akan masuk ke kas perusahaan. Tetapi, jika yang dilepas adalah saham lama alias saham pendiri, maka dana akan masuk ke kantong pemilik yang menjual sahamnya.

Berdasarkan laporan keuangan VIVA per Juni 2013, PT Bakrie Global Ventura dan PT Bakrie Capital Indoensia masing-masing menguasai 67,51% dan 0,31% saham seri A VIVA. Sedangkan perusahaan milik keluarga Thohir, PT Trinugraha Thohir Media Partner mengempit 4,19%. Fast Plus Limited memiliki 6,29% saham seri B VIVA. Sisanya, sekitar 25,76% merupakan saham publik.

Ferry belum mau mengatakan nilai emisi yang bisa dijaring dari hajatan ini. Hanya saja, ia mengestimasi nilai dana yang akan diperoleh tidak sampai Rp 1 triliun. Ciptadana Securities akan berkolaborasi dengan Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin emisi.

Sekedar mengingatkan, awalnya bos Group MNC, Hary Tanoesoedibjo yang akan mengambil alih ANTV. Menurut sumber KONTAN, harga yang telah disepakati US$ 600 juta. Namun, deal ini berhenti di tengah jalan. Hary beralasan, pihaknya membutuhkan dana untuk menyelamatkan saham-saham Group MNC di tengah anjloknya pasar domestik. Group MNC merupakan salah satu kelompok usaha yang rajin melakukan buyback saat ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×