Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas global kembali melanjutkan tren penurunan pada Rabu (22/10), terkoreksi lebih dari 1% ke bawah level US$4.100 per troy ounce. Pelemahan ini terjadi setelah reli panjang yang mendorong harga emas ke rekor tertinggi baru dalam beberapa pekan terakhir.
Penurunan harga logam mulia tersebut turut menyeret kinerja saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kompak ditutup melemah hingga sore hari.
Emas Turun di Tengah Aksi Ambil Untung dan Sentimen Positif Pasar
Mengutip tradingeconomics, pada perdagangan Selasa (21/10), harga emas sempat anjlok lebih dari 5%, menjadi penurunan harian terbesar sejak Agustus 2020. Koreksi tajam ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) investor setelah reli beruntun yang mendorong harga emas ke rekor tertinggi di atas US$4.300 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Melesat, Sebaliknya Emas Antam Turun Tajam, Cek Sentimennya
Selain faktor teknikal, meningkatnya selera risiko (risk appetite) investor turut menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Optimisme pasar meningkat menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung pekan depan. Pertemuan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dagang kedua negara dan menghindari eskalasi tarif lanjutan.
Meski demikian, secara tahunan emas masih mencatatkan kenaikan sekitar 60% (year-to-date), ditopang oleh ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed) dan ketidakpastian geopolitik, termasuk kabar bahwa KTT Trump–Putin ditunda setelah Moskow menolak seruan gencatan senjata di Ukraina.
Pasar kini memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga tambahan oleh The Fed hingga akhir tahun, sementara perhatian investor beralih ke rilis data inflasi (CPI) AS pada Jumat untuk mendapatkan arah kebijakan moneter berikutnya.
Saham Tambang Emas di BEI Kompak Melemah
Sejalan dengan koreksi harga emas global, saham-saham emiten pertambangan logam di BEI ikut tertekan sepanjang perdagangan Rabu (22/10). Hingga pukul 16.00 WIB, tujuh saham sektor tambang—ANTM, MDKA, BRMS, PSAB, ARCI, AMMN, dan UNTR—terpantau kompak memerah.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini (22/10), Ambles Rp 177.000 Jadi Rp 2.310.000 Per Gram
Penurunan terdalam terjadi pada PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang anjlok 5,66% ke harga Rp 1.250 per saham. Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pelemahan terdangkal, turun 0,28% ke level Rp 26.875 per saham.
Berikut rincian pergerakan harga saham tambang hingga pukul 16.00 WIB:
-
ANTM turun 3,65% ke Rp 3.170 per saham (tertinggi Rp 3.230)
-
MDKA turun 4,22% ke Rp 2.270 per saham (tertinggi Rp 2.320)
-
BRMS turun 5,21% ke Rp 910 per saham
-
PSAB turun 4,88% ke Rp 585 per saham
-
ARCI turun 5,66% ke Rp 1.250 per saham
-
AMMN turun 3,58% ke Rp 7.400 per saham (tertinggi Rp 7.575)
-
UNTR turun 0,28% ke Rp 26.875 per saham (tertinggi Rp 27.125)
Selanjutnya: BRI Tuntaskan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
Menarik Dibaca: Cek Tarif Iuran BPJS Kesehatan Terbaru dan Skema Pembayaran Agar Tetap Terjamin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News