kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Gagal bayar kupon obligasi, Pefindo turunkan rating Tiphone Mobile Indonesia


Rabu, 15 Juli 2020 / 12:43 WIB
Gagal bayar kupon obligasi, Pefindo turunkan rating Tiphone Mobile Indonesia
ILUSTRASI. Gerai ponsel Telesindo Shop dari PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap II Tahun 2016 Seri C yang diterbitkan oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Obligasi yang sebelumnya memiliki peringkat idCCC itu diturunkan menjadi idD. 

"Penurunan peringkat merefleksikan kegagalan TELE dalam membayar kupon obligasi yang jatuh tempo pada 14 Juli 2020 senilai Rp3,9 miliar," jelas Analis Pefindo Ayuningtyas Nur Paramitasari dan Christyanto Wijaya dalam rilis yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (14/7).

Adapun informasi penundaan itu diberitahukan dalam pengumuman KSEI No.KSEI-7317/DIR/0720 mengenai Penundaan Pembayaran Bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap II Tahun 2016 Seri C (TELE01CCN2).

Baca Juga: Lagi, Tiphone (TELE) menunda pembayaran bunga obligasi perusahaan

Pefindo juga merevisi outlook TELE dari sebelumnya di peringkat idSD menjadi idD. Asal tahu saja, peringkat idD menandakan obligor gagal membayar seluruh kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat. 

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/7), TELE dan keempat anak usahanya PT Telesindo Shop, PT Simpatindo Multi Media, PT Perdana Mulia Makmur dan PT Poin Multimedia Nusantara telah dinyatakan berada dalam kondisi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara selama 42 hari. 

Dalam kondisi PKPU, sementara ini, TELE berusaha untuk melakukan restrukturisasi seluruh utang dan kewajibannya, termasuk utang TELE yang telah jatuh tempo. 

" Kami beranggapan bahwa kondisi likuiditas perusahaan masih sangat tertekan seiring dengan menurunnya pendapatan dan perputaran piutang yang lebih panjang akibat dampak dari pandemi Covid-19," jelas Ayuningtyas dan Christyanto lagi. 

Sekadar informasi, bisnis TELE  bergerak di bidang perdagangan dan distribusi voucher ponsel, paket perdana, dan telepon seluler. Selain itu, TELE juga menyediakan konten seluler dan menawarkan layanan perbaikan. 

Baca Juga: Tiphone (TELE) dan Empat Entitas Anak Resmi Berstatus PKPU

Hingga kuartal III 209, tercatat penjualan voucher dan paket perdana yang berkontribusi hingga 80,3% terhadap pendapatan TELE. Sementara, 19,7% sisanya dari penjualan telepon seluler. 

Adapun  pemegang saham TELE adalah PT Upaya Cipta Sejahtera (37,3%), PT PINS Indonesia (PINS) 24,0%, PT Esa Utama Inti Persada (13,7%), dan lainnya termasuk publik (25,0%). 

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/7), suspensi efek Tiphone Mobile Indonesia diperpanjang hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Adapun saham dan obligasi Tiphone Mobile Indonesia yang dikenai suspensi adalah TELE, TELE01CCN2, TELE01BCN3, dan TELE02CN2. 

"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," jelas Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kadiv. Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/7). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×