Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Anak usaha Grup Bakrie, PT Energi Mega persada Tbk (ENRG), bakal merilis saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD). Jumlah saham yang diterbitkan maksimal 4,46 miliar saham atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Saham baru itu bisa diterbitkan dalam jangka waktu dua tahun usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mengacu harga rata-rata penutupan saham selama 25 hari terakhir, harga saham untuk aksi korporasi ini Rp 83 per saham.
Namun, karena harga nominal saham ENRG Rp 100 per saham, maka sesuai ketentuan bursa, harga pelaksanaan private placement ENRG minimal Rp 100 per saham. Dus, emiten ini bisa meraup dana minimal Rp 446,42 miliar.
Kelak, dana hasil private placement akan dipakai untuk mengembangkan usaha dan modal kerja anak usaha ENRG. "Struktur modal perlu diperkuat dengan penambahan saham baru," ujar manajemen ENRG dalam prospektus yang dirilis, Senin (11/5).
Tapi ENRG belum menjelaskan pihak yang bakal menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi itu. Saat ini, sebesar 16,1% saham ENRG dikempit UBS AG Singapura. Sementara Mackenzie memiliki 7,69% saham dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memiliki 6,28%. Sisanya 6,11% milik Prudential Life Assurance dan investor publik 63,82%.
Sepanjang 2014, ENRG meraih penjualan US$ 811,48 juta, naik tipis dibandingkan pendapatan 2013 yang sebesar US$ 807,22 juta. Adapun EBITDA emiten ini naik 3,1% menjadi US$ 476,23 juta.
Imam Agustino, Direktur Utama ENRG bilang, kenaikan penjualan dan EBITDA berkat kenaikan volume produksi dan peningkatan harga jual gas. Tahun lalu, ENRG meraih laba bersih US$ 37,03 juta, merosot ketimbang 2013 senilai US$ 170,27 juta. Kemarin, harga saham ENRG turun 1,22% ke Rp 81 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News