kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.707   3,00   0,02%
  • IDX 8.710   23,26   0,27%
  • KOMPAS100 1.195   1,49   0,13%
  • LQ45 855   0,78   0,09%
  • ISSI 312   1,51   0,49%
  • IDX30 438   0,11   0,02%
  • IDXHIDIV20 505   0,15   0,03%
  • IDX80 134   0,17   0,13%
  • IDXV30 138   -0,39   -0,28%
  • IDXQ30 139   0,14   0,10%

Wall Street Ditutup Bervariasi: S&P 500 Tertekan Saham Sektor Kesehatan dan Energi


Rabu, 17 Desember 2025 / 05:17 WIB
Wall Street Ditutup Bervariasi: S&P 500 Tertekan Saham Sektor Kesehatan dan Energi
ILUSTRASI. Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks Dow dan S&P 500 yang kembali melemah pada Selasa (16/12/2025)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks Nasdaq berhasil pulih dan ditutup menguat. Di sisi lain, indeks S&P 500 dan Dow kembali ditutup melemah, dipengaruhi oleh penurunan saham sektor kesehatan dan energi. 

Selasa (16/12/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 302,30 poin atau 0,62% menjadi 48.114,26, indeks S&P 500 melemah 16,25 poin atau 0,24% ke 6.800,26 dan indeks Nasdaq Composite menguat 54,05 poin atau 0,23% ke 23.111,46.

Delapan dari 11 sektor industri utama pada indeks S&P 500 ditutup melemah, dengan saham energi memimpin penurunan usai anjlok hampir 3%. Hal tersebut terjadi setelah harga minyak mentah mencapai level terendah sejak 2021. Setali tiga uang, saham sektor kesehatan turun 1,28%. 

Saham sektor kesehatan terbebani koreksi saham Pfizer yang merosot 3,4% setelah perusahaan farmasi tersebut memperkirakan tahun 2026 yang menantang karena penjualan produk COVID-19 yang lebih lemah dan margin yang tertekan. 

Baca Juga: Moeharmein Zein Chaniago Diangkat Jadi Dirut Adhi Karya (ADHI)

Saham Humana juga turun 6% setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut mengumumkan perubahan kepemimpinan yang tidak disebutkan secara spesifik. 

Di antara saham-saham lainnya, saham B. Riley melonjak 53,8% setelah bank investasi tersebut melaporkan keuntungan untuk kuartal kedua, dibandingkan dengan kerugian tahun lalu dalam pengajuan triwulanan yang terlambat.

Sementara itu, investor mengevaluasi data ekonomi yang tertunda untuk mengukur prospek kebijakan moneter Federal Reserve untuk tahun depan. 

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan peningkatan lapangan kerja non-pertanian sebesar 64.000 pekerjaan pada bulan November setelah penurunan pada bulan Oktober karena pemotongan belanja pemerintah. 

Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4,6% pada bulan November di tengah ketidakpastian ekonomi yang berasal dari kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump.

Laporan terpisah pada hari Selasa menunjukkan penjualan ritel stagnan pada bulan Oktober, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,1%. Analis menandai kemungkinan angka-angka tersebut terdistorsi oleh pengumpulan data yang lambat karena penutupan pemerintah baru-baru ini.

"Ini semua sudah cukup lama. Sebagian besar data dilihat dari sudut pandang apa yang akan mereka lakukan terhadap The Fed, dan data yang Anda dapatkan hari ini kemungkinan tidak akan mengubah keadaan," kata Mark Hackett, kepala strategi pasar di Nationwide.

Setelah data hari Selasa, investor memperkirakan pemotongan suku bunga setidaknya 58 basis poin tahun depan — lebih dari dua kali lipat dari 25 bps yang diisyaratkan oleh The Fed minggu lalu.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah, Investor Menimbang Data Pekerjaan AS

Trump dijadwalkan akan mewawancarai Gubernur The Fed Christopher Waller pada hari Rabu (17/12/2025) untuk posisi ketua Federal Reserve, demikian dilaporkan Wall Street Journal pada Selasa sore.

Di sesi ini, saham Comcast naik 5,4% setelah jurnalis keuangan CNBC, David Faber, berspekulasi tentang potensi keterlibatan investor aktivis. 

Secara terpisah, sebuah laporan Reuters mengatakan Nasdaq telah mengajukan dokumen kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk meluncurkan perdagangan saham 24 jam, beberapa bulan setelah Bursa Saham New York dan Cboe Global Markets mengumumkan rencana serupa.

Selanjutnya: AS Menunda Implementasi Kesepakatan Teknologi Senilai US$ 40 Miliar dengan Inggris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×