kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten Semen Mulai Diselimuti Angin Segar, Simak Rekomendasi Sahamnya


Senin, 27 Juni 2022 / 17:01 WIB
Emiten Semen Mulai Diselimuti Angin Segar, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pekerja menyusun semen yang akan di kirim ke pemesan di disturbutor semen, Jakarta, Senin 913/3). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/13/03/2017.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Jika diakumulasikan sejak awal tahun sampai Mei 2022, total volume penjualan INTP mengalami penurunan. INTP tercatat menjual hampir 6 juta ton semen. Angka ini lebih rendah 3,22% dari pencapaian penjualan di periode yang sama tahun lalu  yang mencapai 6.2 juta ton.

Adapun penyebab penurunan volume ini terutama diakibatkan oleh adanya kenaikan harga jual yang dilakukan secara bertahap. Kenaikan harga jual ini sebagai konsekuensi dari kenaikan ongkos produksi, terutama akibat kenaikan biaya energi.

Naufal menilai, sepanjang tahun ini permintaan semen nasional dipengaruhi oleh penyesuaian harga yang dilakukan oleh pemain besar. Di sisi lain, pemain kecil masih berupaya menjaga volume penjualan. Sehingga, volume penjualan pemain besar cenderung menurun.

Para pemain kecil diuntungkan dari kondisi ini. Akan tetapi, Naufal menilai hal ini hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Sebab, pada akhirnya para pemain kecil juga perlu menutupi margin dengan menaikkan harga.

Sentimen positif lainnya untuk industri semen adalah kemungkinan pemberlakuan moratorium pabrik semen yang lebih ketat oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan semen yang terus berlanjut. Melalui moratorium ini, pembangunan pabrik semen baru akan dibatasi, sehingga membatasi risiko kelebihan pasokan. 

“Kami melihat moratorium ini bersifat positif bagi para pemain semen yang ada,” sambung Naufal.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rating overweight di sektor semen seiring dengan adanya perkembangan positif terkait peraturan yang menopang industry ini. Selain itu, adapula potensi keuntungan pangsa pasar untuk jangka panjang karena para pemain kecil mulai menaikkan harga jual.

Naufal menilai, saat ini, valuasi saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan INTP juga masih sangat murah. Dia merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 11.600 dan beli saham INTP dengan target harga Rp 15.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×