Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten pulp and paper diprediksi akan positif di semester II 2023. Awal bulan Juli, Suzano, produsen pulp terbesar dunia, mengumumkan akan kembali menaikkan harga hardwood pulp di Asia.
Kenaikannya akan menjadi US$ 30 per ton pulp dan akan berlaku di semua negara Asia tempat perusahaan beroperasi mulai Juli. Hal itu diprediksikan akan menaikkan harga yang dipraktikkan Suzano di pasar Asia menjadi US$ 510 per ton.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kenaikan harga oleh Suzano ini bisa menjadi positif bagi emiten pulp di Indonesia. Sebab, hal ini dapat membuat kenaikan pada harga pulpnya.
“Ketika ada kenaikan pada harga pulp maka hal ini juga dapat meningkatkan kinerja penjualan dari emiten pulp,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (25/7).
Baca Juga: Jadi Sektor Paling Longsor, Cermati Potensi Saham Sektor Energi dan Barang Baku
Pada semester II, emiten pulp berpotensi mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan didorong dengan adanya momentum pemilu serta aktivitas yang kembali normal. Namun, kata Azis, perlu dicermati bagaimana kinerja dari bottom line emiten pulp. Sebab, jika kinerja bottom line masih turun, hal itu akan membuat harga saham turun.
“Di satu sisi pergerakan rupiah yang masih berfluktuasi berpotensi adanya peningkatan pada kerugian kurs,” paparnya.
Azis merekomendasikan trading buy untuk INKP dengan target harga Rp 9.400 per saham-Rp 9.475 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News