Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Saham anyar itu akan digunakan untuk mengkonversi utang OKAS kepada Olivia Vera Dome Holding Ltd., yang jumlahnya mencapai US$ 19,18 juta. Ini terdiri dari US$ 8 juta pokok dan US$ 11,18 juga bunga.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyampaikan aksi private placement ini memang ditujukan dalam rangka untuk mencari pendanaan.
“Ini merupakan alternatif pendanaan yang cukup efektif untuk, jika untuk pengembangan bisnis yang penting seperti yang dilakukan IPTV dan PALM,” katanya kepada Kontan, Selasa (13/5).
Baca Juga: Merdeka Battery (MBMA) akan Gelar Private Placement, Simak Rinciannya
Namun Nafan mencermati semua emiten yang melakukan private placement merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar yang tidak besar alias non big caps.
Bahkan banyak yang merupakan emiten small caps, Nafan menyoroti saham dengan kapitalisasi kecil cenderung untuk kurang likuid.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila mengatakan di tengah banyaknya emiten yang akan melakukan private placement, ada beberapa hal yang harus dicermati investor.
Dia menyarankan investor untuk mengkaji dan mempelajari lebih dalam mengenai penggunaan dana hasil private placement, apakah untuk ekspansi atau hanya sekadar membayar utang.
Baca Juga: Pengelola Gerai KFC (FAST) Gelar Private Placement, Ada Grup Salim Jadi Pemodal
“Jika digunakan ekspansi atau pengembangan proyek, maka masih positif. Namun, kalau untuk bayar utang investor harus cermati lagi kondisi keuangan emiten,” jelas Indy.
Dari beberapa emiten yang akan melakukan private placement, Indy menilai saham BALI masih bisa dipantau dengan target harga di posisi Rp 1.660 per saham.
Selanjutnya: Rupiah Tertekan pada Selasa (13/5), Begini Proyeksinya untuk Perdagangan Rabu (14/5)
Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Cysteamine Cream yang Ampuh dan Aman, Sudah Berizin BPOM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News