Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) segera mengeksekusi rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. DEWA telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (13/2).
Melalui aksi korporasi ini, DEWA akan menerbitkan sebanyak 18,83 miliar saham baru Seri B, dengan nilai nominal Rp 50 per lembar saham. Harga pelaksanaan atas saham-saham baru yang diterbitkan sebesar Rp 75 per saham.
Dus, total nilai private placement DEWA mencapai Rp 1,41 triliun. Jumlah saham yang diterbitkan ini untuk mengonversi total utang DEWA kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) sebesar Rp 756,99 miliar, PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) sebesar Rp 358,92 miliar dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM) sebesar Rp 296,61 miliar.
Direktur & Corporate Secretary Darma Henwa, Ahmad Hilyadi mengatakan penyelesaian kewajiban akan memperkuat struktur permodalan DEWA dengan rasio utang terhadap ekuitas yang menurun. Pelaksanaan private placement akan menurunkan utang DEWA menjadi Rp 2,94 triliun.
Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) Private Placement Rp 1,41 Triliun untuk Bayar Utang
Sebagai gambaran, posisi utang DEWA dalam laporan keuangan per September 2024 tercatat sebesar Rp 4,35 triliun. Di sisi lain, ekuitas DEWA akan meningkat dari sebelumnya Rp 3,29 triliun menjadi Rp 4,71 triliun.
Private placement bakal menurunkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) dari sebelumnya 1,32 kali menjadi 0,62 kali dan meningkatkan rasio likuiditas dari 0,70 kali menjadi 1,11 kali. “Beban keuangan akan menurun sehingga akan meningkatkan profitabilitas Perseroan,” ungkap Ahmad, pekan lalu.
Adapun, tanggal pelaksanaan private placement dijadwalkan pada 27 Februari 2025. Setelah private placement, tiga kreditur akan memiliki saham DEWA dengan kepemilikan MTN sebesar 24,81%, ATP sebanyak 11,76% dan AMM sebesar 9,72%.
Komposisi pemegang saham DEWA lainnya dipegang oleh Goldwave Capital Limited sebesar 9,38%, Zurich Assets International Ltd sebesar 6,18% dan kepemilikan publik sebesar 38,15%. Meski begitu, tidak ada perubahan pengendalian atas DEWA setelah pelaksanaan private placement.
Sebagai informasi, pengendali DEWA adalah Zurich Assets International Ltd dan Goldwave Capital Limited. Sedangkan penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) DEWA adalah Nirwan Dermawan Bakrie.
Rekomendasi saham DEWA
Pelaku pasar tampak merespons aksi private placement DEWA. Harga saham DEWA menguat empat perdagangan beruntun, dan menutup Selasa (18/2) dengan kenaikan 6,67% ke posisi Rp 144 per saham.
Harga saham DEWA mengakumulasi kenaikan 28,57% dalam sepekan, atau 29,73% secara year to date. Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menaksir prospek kinerja DEWA bakal lebih baik setelah private placement.
Konversi melalui private placement akan menurunkan utang, sehingga bisa memangkas beban bunga. Junior Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty Hafiya juga menilai aksi korporasi ini akan membawa katalis positif bagi kinerja jangka panjang DEWA.
"Utang akan menurun, ekuitas akan meningkat. Debt to equity ratio akan turun menjadi 0,62 kali dan menjadikan utang lebih kecil dibandingkan ekuitas," kata Arinda kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).
Arinda pun menyarankan hold saham DEWA untuk target harga Rp 150 per saham.
Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Lewat Private Placement Senilai Rp 1,11 Triliun
Secara teknikal, Senior Technical Analyst Panin Sekuritas Mayang Anggita melihat pergerakan saham DEWA sedang menguji resistance Rp 145.
Seiring indikator volume yang masih menguat, DEWA berpotensi melanjutkan penguatan menuju target harga Rp 157 - Rp 160. Sementara support DEWA berada di Rp 129.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat saham DEWA masih layak sebagai pilihan trading buy pada area Rp 132 - Rp 140. Target harga ada di level Rp 151 - Rp 161, dan pertimbangkan stoploss jika turun ke Rp 131.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga merekomendasikan trading buy DEWA untuk target harga Rp 159 - Rp 170. Cermati support pada posisi Rp 140 dan resistance di Rp 154.
Sedangkan Sukarno menyarankan pelaku pasar agar berhati-hati jika harga saham DEWA gagal bertahan di atas level Rp 140. Koreksi berpotensi terjadi setelah kenaikan harga cukup signifikan.
Jika mengalami koreksi, pelaku pasar bisa mencermati area Rp 135 hingga Rp 128. Apabila DEWA bisa bertahan di atas level Rp 140, Sukarno menyarankan trading buy untuk target harga di Rp 160 - Rp 170 per saham.
Selanjutnya: Tesla Serius Ekspansi di India, 13 Lowongan Pekerjaan Ditawarkan
Menarik Dibaca: 4 Tips Makeup untuk Interview Kerja, Simple dan Flawless!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News