kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emas dan yen jadi pilihan menarik di kondisi suram ekonomi global


Senin, 27 Mei 2019 / 17:27 WIB
Emas dan yen jadi pilihan menarik di kondisi suram ekonomi global


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut, diiringi perkembangan politik di Inggris yang tak menentu. Padahal, negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China juga belum menemukan titik cerah.

Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan, seiring dengan data ekonomi AS yang cenderung melambat, aktivitas manufaktur periode Mei berada di posisi terendah dalam satu dekade. Kondisi tersebut, diperkirakan sebagai imbas dari sentimen perang dagang AS dan China yang tengah berlangsung.

Bahkan, dengan situasi ekonomi global yang terjadi saat ini Deddy mengungkapkan bahwa sempat memprediksi bahwa bank sentral AS Federal Reserve berpotensi untuk memangkas suku bunga acuannya. Kemungkinannya, langkah tersebut bisa dieksekusi pada rapat Federal Open Market Committe (FOMC) yang digelar Oktober nanti.

Apalagi, Deddy menilai tensi situasi politik Inggris kian tidak menentu. Ditambah lagi, pemilu kawasan Uni Eropa (UE) lebih didominasi partai-partai nasionalis yang anti terhadap UE. "Semua kondisi ini mengubah suasana batin investor dan sepertinya emas akan menjadi pilihan, diikuti yen sebagai safe haven," kata Deddy kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).

Adapun untuk prospek emas sepekan ini, Deddy melihat posisinya masih berada dalam area konsolidasi dan berpotensi menguat. Dengan catatan, harga emas masih berada di area US$ 1.268-US$ 1.266 per ons troi sebagai level support. Sedangkan untuk USD/JPY dalam sepekan diyakini berpotensi menguat, asalkan masih berada di bawah 110.

Meskipun dinamika sentimen investasi tahun ini dinilai cukup beragam, namun Deddy menilai emas dan yen bisa menjadi safe haven yang menarik. Namun, jika perang dagang mereda, The Fed menaikkan suku bunga acuannya, negosiasi keluarnya Inggris dari UE atau Brexit bisa berjalan mulus, diikuti kondisi geopolitik lain mereda, "Mungkin harga emas tidak terlalu tinggi bergerak," ungkapnya.

Untuk Selasa (28/5) harga emas diprediksi akan bergerak pada rentang harga US$ 1.292,40 hingga US$ 1.280,50 per ons troi dengan rekomendasi buy. Sedangkan untuk proyeksi jangka pendek dan menengah berada di level US$ 1.250-US$ 1.300 per ons troi.

Deddy merekomendasi sell untuk pasangan USD/JPY, dengan perkiraan level resistance 109,502 - 109,539 - 109,586. Sementara untuk level support 109,418 - 109,371 - 109,334. Sedangkan untuk jangka pendek dan menengah pairing USD/JPY diprediksi bakal berada di rentang 112,40 - 112,40.

Senin (27/5) pukul 17.25 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 naik 0,13% ke US$ 1.290,90 per ons troi. Sedangkan USD/JPY menguat 0,14% ke 109,46.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×