Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Aksi cuci gudang aset-aset PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) terus berlanjut. Kabar terbaru, ELTY melepas sebagian aset Nirwana Bali Resort (NBR) yang berlokasi di Tanah Lot, Bali, kepada Grup MNC. Pihak ELTY dan Grup MNC kabarnya sudah menyepakati transaksi jual beli aset seluas 103 hektare (ha) itu, beberapa pekan lalu.
Sumber KONTAN yang terlibat transaksi tersebut mengatakan, Grup MNC hanya akan mengambil sebagian aset NBR. "Yang diambil adalah asetnya, bukan anak usaha ELTY. Walau hanya sebagian, namun MNC akan menjadi mayoritas," jelas sumber KONTAN, Rabu (22/5).
Nilai transaksi pembelian aset NBR itu diperkirakan tak lebih dari Rp 1 triliun. Grup MNC akan menempatkan aset itu di bawah kendali emiten propertinya, PT MNC Land Tbk (KPIG).
MNC memutuskan menanamkan investasi di NBR karena proyek itu sudah matang untuk dikembangkan. NBR sudah dilengkapi hotel bintang lima, lapangan golf, dan kompleks perumahan eksklusif yakni Nirwana Bali Residences yang memiliki villa dan apartemen.
NBR selama ini di bawah kendali PT Bali Nirwana Resort (BNR), anak usaha PT Bakrie Nirwana Semesta (BNS). Dalam laporan keuangan kuangan ELTY kuartal III-2012, disebutkan nilai aset BNR Rp 991,10 miliar.
Ambono Januarito, Direktur Utama ELTY saat dihubungi KONTAN kemarin, tidak membantah atau membenarkan transaksi tersebut. "Kami masih belum mau berkomentar soal penjualan apa pun. Namun pelepasan aset, terbuka kapan saja," tegasnya.
Dikonfimasi terpisah, Direktur KPIG, Dipa Simatupang masih bungkam soal rencana tersebut. Sementara, bos Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu pernah mengatakan, terkait kabar itu, bisa ditanyakan kepada pihak ELTY.
KPIG, kata Dipa, masih fokus pada proyek Lido Nirwana Parahyangan dan Lido Golf Prima yang akan KPIG miliki lewat pembelian obligasi wajib tukar PT Zulam Alinda Sejahtera dan Charlton Group Holding Ltd senilai Rp 791,30 miliar.
Untuk kebutuhan pendanaan, KPIG memenuhinya dari penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai total Rp 1,95 triliun. "Rights issue tetap akan dilaksanakan, menunggu persetujuan RUPS. Pembeli siaganya PT Bhakti Investama Tbk (BHIT)," jelas Dipa. BHIT bahkan siap mengalokasikan dana segar hingga US$ 200 juta untuk mengakuisisi 26,6% kepemilikan saham di KPIG.
Tunggu transaksi jelas
Sekedar mengingatkan, sebelum kabar aksi pelepasan NBR, ELTY sudah beberapa kali melego asetnya. Kalau dirunut, ELTY sudah menjual tiga ha lahan di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan Jakarta kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). senilai Rp 868,93 miliar.
ELTY juga menjual kembali sebagian sahamnya di Bukit Jonggol yang pernah dibeli dari PT Sentul City Tbk (BKSL). BKSL membeli 15% saham Bukit Jonggol dari PT Graha Andrasentra Propertindo, anak usaha ELTY senilai Rp 300 miliar.
Belum lagi penjualan Bakrie Toll Road dan Lido Resort senilai Rp 3 triliun. Jika dihitung, semua penjualan aset tersebut, bernilai sekitar Rp 4,17 triliun.
Lucky Bayu Purnomo, analis Remax Capital bilang, dengan transaksi ini ELTY bisa mengurangi beban utangnya. Apalagi, si pembeli adalah Grup MNC yang punya struktur keuangan kuat. Namun, ia menyarankan investor menanti kejelasan transaksi ini. "Tunggu sampai lunas," kata dia.
Dalam jangka pendek, Lucky memprediksi, harga saham ELTY dan KPIG masih stagnan. Kemarin, harga ELTY anteng di Rp 53 per saham. Adapun harga saham KPIG, turun 1,34% ke Rp 1.470 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News