Reporter: Diba Amalia Haritz | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sebagai negara penghasil terbesar crude palm oil (CPO), pengiriman minyak kelapa sawit dari Indonesia diperkirakan meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada Juli 2016, setelah China dan India meningkatkan impornya.
Ekspor minyak kelapa sawit meningkat 6,7% menjadi 1,9 juta metrik ton. Angka tersebut merupakan tertinggi sejak April menurut data Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia.
Harga minyak kelapa sawit bullish pada Rabu (17/8) seiring dengan meningkatnya permintaan akibat berbagai perayaan festival di Asia dan juga persediaan yang berkurang akibat lambatnya pemulihan kebun kelapa sawit akibat El Nino.
Kebutuhan China akan minyak kelapa sawit meningkat karena menyambut adanya Festival Musim Gugur, yang membutuhkan banyak minyak kelapa sawit untuk membuat berbagai makanan seperti kue bulan (moon cakes).
Harga CPO untuk Bulan November jatuh 0,6% menjadi RM 2.627 per ton seiringan dengan hari libur Bursa Malaysia Derivative. Akan tetapi, sepanjang tahun harga CPO meningkat 5,7%.
Data dari Gapki menunjukkan, persediaan CPO di Indonesia diprediksi jatuh 4,4% menjadi 1,72 juta ton pada bulan Juli, namun produksi CPO meningkat 0,5% menjadi 2,7 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News